Bandar Lampung, 16 Jumadil Akhir 1437/26 Maret 2016 (MINA) – Pengusaha Muslim hendaknya menjadikan Ali-Imran : 37 sebagai dasar dalam berusaha mencari rezeki. Demikian disampaikan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur, MA di hadapan sekitar 200 Pengusaha Muslim dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) pada acara Silaturrahim Pengusaha Muslim dengan tema “Membangun Usaha Muslim yang Kokoh dan Berkah” di lokasi Pembangunan Masjid An-Nubuwwah, Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu, (26/3).
Yakhsyallah memaparkan dalam cerita Maryam pada ayat tersebut, ketika ditanya Nabi Zakariya, dari mana Maryam memperoleh makanan ini, maka dijawab, dari sisi Allah.
“Rezeki yang didapat pasti dari Allah, dan tidak akan habis rezeki itu selama Allah masih ada. Maka selama ada Allah, jangan khawatir akan kehabisan rezeki,” katanya.
Menurutnya, ada dua sebab didatangkan rezeki Allah pada seseorang, sebab yang tampak dan sebab yang tidak tampak.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Sebab yang tampak seperti bekerja sebagai pedagang, pengusaha, karyawan, dan sebagainya, namun sebab yang tidak tampak yaitu dengan beramal shaleh, bertaqwa kepada Allah, tawakkal, perbanyak istighfar, dan berdoa kepada Allah. Dengan adanya sebab ini, Allah akan datangkan rezeki bagi kita,” katanya.
Namun, Imaam menekankan agar kekayaan yang selama ini diperoleh seorang manusia, bisa menghasilkan manusia yang dermawan akan hartanya sebagaimana Rasulullah dan para sahabat.
Pada kesempatan itu, Yakhsyallah juga memimpin langsung penggalangan dana untuk pembangunan Masjid An-Nubuwwah, yang menghasilkan ikrar dari para pengusaha sejumlah Rp. 2.205.200.000.
Sementara pada kesempatan yang sama, Bupati Lampung Selatan yang diwakili oleh Kepala Bagian Bina Mental Spiritual (BMS) Setdakab Drs. A. Kholil, mengingatkan agar para pengusaha bersatu dalam berbisnis.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Dengan bersatu dan saling menyeberkan informasi, bisnis yang kita jalani akan lebih kokoh dan terus berkembang. Selama ini prinsip bersaing dan tidak mau berbagi informasi karena takut disaingi menjadi penyebab runtuhnya pebisnis Islam,” katanya di hadapan 200-an pengusaha Muslim yang bergerak di bidang usaha garmen, produk hasil pertanian, bidang jasa, bidang pendidikan, industri hasil pertanian dan lain lain ini.
Silaturrahim pengusaha muslim ini diharapkan dapat memperkokoh strategi usaha untuk memantapkan pertumbuhan yang berkelanjutan, menggalang kerjasama dan jaringan sesama pengusaha muslim, dengan tujuan utama mendukung kegatan dakwah Islam.(L/K08/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri