Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yakhsyallah: Perpecahan Menyebabkan Turunnya Azab

Zaenal Muttaqin - Ahad, 10 November 2019 - 12:47 WIB

Ahad, 10 November 2019 - 12:47 WIB

17 Views

Banyumas, MINA – Perpecahan (tafaruq) dalam bentuk apapun dilarang oleh syariat Islam. Sebab, perpecahan di samping menyebabkan turunnya azab juga menyebabkan beberapa bahaya.

Hal itu ditegaskan oleh imamul muslimin Yakhsyallah Mansur saat menyampaikan nasehat atau tausiyah di acara Tabligh Akbar Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Tengah Selatan (JTS) di Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas Jawa Tengah, Ahad (10/11).

Perpecahan dilarang syariat dan perpecahan akan mengakibatkan datangnya bahaya,” katanya.

Di antara bahaya perpecahan antara lain dapat menghilangkan kekuatan seperti yang disebutkan dalam surat Al-Anfal ayat ke 46. Nabi Shalallahu alaihi wa salam akan berlepas diri pada mereka yang berpecah-belah.

Baca Juga: Gerakan Bersih-Bersih Masjid Jadi Simbol Persatuan dan Dakwah Global

Bahkan berpecah-belah itu menyerupai orang kafir, dan agama juga akan hilang jika ummatnya selalu berpecah-belah. Perpecahan juga akan menyebabkan pelakunya mati jahiliyah.

Perpecahan dilarang, maka yang diperintahkan adalah ber-jamaah (bersatu),” tegas Yaksyallah.

Dikatakan, berjamaah merupakan perintah Allah seperti yang disebutkan dalam Quran surat Ali Imron ayat 103. Berjamaah artinya orang yang mengikuti Nabi shalallahu alaihi wasalam dan para shahabatnya.

Disampaikan, jika perpecahan akan mengakibatkan bahaya, sebaliknya berjamaah atau bersatu akan membawa kebaikan.

Baca Juga: Taiwan Tawarkan Pengalaman Taman Hiburan Ramah Muslim

Di antara hikmah hidup berjamaah yang utama adalah dapat hidup mengikuti Rasulullah dan para shahabatnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa berjamaah akan memberikan hikmah dapat merealisasikan ibadah yang sangat penting. Berjamaah akan dapat mewujudkan Kasih sayang dan persaudaraan.

Hidup berjamaah akan dapat terwujud kasih sayang dan persaudaraan antara umat Islam sebagaimana yang dirasakan oleh para sahabat dari suku Aus dan Khazraj. Pada masa Jahiliyah kedua suku itu selalu bermusuh-musuhan bahkan sering terjadi peperangan di antara mereka. Tetapi setelah masuk Islam jadilah mereka bersau-dara dan saling menyayangi.

“Melalui hidup berjamaah menyebabkan turunnya rahmat dan berkah,” kata Yakhsyallah.

Baca Juga: Mendiktisaintek Pastikan Dosen ASN Dapat Tunjangan Kinerja

Kegiatan Tabligh akbar yang mengambil tema “Al-Aqsa Memangggil.. Muslimin Bersatu untuk Membebaskan Palestina” ini juga menghadirkan pembicara Dr Drs HM As’adi Al Ma’ruf SH MSi MH, Ustadz Abu Hidayat Saeroji dan Ust Wahyudi KS. (L/B05/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Miliki Kemampuan Kurator Digital

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dr. Rais Abdullah M.A, Dosen Universitas Mulawarman (foto: Sidiq/MINA)
Indonesia
Indonesia
Jamaah Hadir dalam acara Taklim Pusat 1446 H (foto: Sidiq/MINA)
Indonesia