Yakhsyallah: Perpecahan Menyebabkan Turunnya Azab

Banyumas, MINA – (tafaruq) dalam bentuk apapun dilarang oleh syariat Islam. Sebab, perpecahan di samping menyebabkan turunnya azab juga menyebabkan beberapa bahaya.

Hal itu ditegaskan oleh imamul muslimin Mansur saat menyampaikan nasehat atau tausiyah di acara Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Tengah Selatan (JTS) di Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas Jawa Tengah, Ahad (10/11).

“Perpecahan dilarang syariat dan perpecahan akan mengakibatkan datangnya bahaya,” katanya.

Di antara bahaya perpecahan antara lain dapat menghilangkan kekuatan seperti yang disebutkan dalam surat Al-Anfal ayat ke 46. Nabi Shalallahu alaihi wa salam akan berlepas diri pada mereka yang berpecah-belah.

Bahkan berpecah-belah itu menyerupai orang kafir, dan agama juga akan hilang jika ummatnya selalu berpecah-belah. Perpecahan juga akan menyebabkan pelakunya mati jahiliyah.

“Perpecahan dilarang, maka yang diperintahkan adalah ber-jamaah (bersatu),” tegas Yaksyallah.

Dikatakan, merupakan perintah Allah seperti yang disebutkan dalam Quran surat Ali Imron ayat 103. Berjamaah artinya orang yang mengikuti Nabi shalallahu alaihi wasalam dan para shahabatnya.

Disampaikan, jika perpecahan akan mengakibatkan bahaya, sebaliknya berjamaah atau bersatu akan membawa kebaikan.

Di antara hikmah hidup berjamaah yang utama adalah dapat hidup mengikuti Rasulullah dan para shahabatnya.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa berjamaah akan memberikan hikmah dapat merealisasikan ibadah yang sangat penting. Berjamaah akan dapat mewujudkan Kasih sayang dan persaudaraan.

Hidup berjamaah akan dapat terwujud kasih sayang dan persaudaraan antara umat Islam sebagaimana yang dirasakan oleh para sahabat dari suku Aus dan Khazraj. Pada masa Jahiliyah kedua suku itu selalu bermusuh-musuhan bahkan sering terjadi peperangan di antara mereka. Tetapi setelah masuk Islam jadilah mereka bersau-dara dan saling menyayangi.

“Melalui hidup berjamaah menyebabkan turunnya rahmat dan berkah,” kata Yakhsyallah.

Kegiatan Tabligh akbar yang mengambil tema “Al-Aqsa Memangggil.. Muslimin Bersatu untuk Membebaskan Palestina” ini juga menghadirkan pembicara Dr Drs HM As’adi Al Ma’ruf SH MSi MH, Ustadz Abu Hidayat Saeroji dan Ust Wahyudi KS. (L/B05/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.