Bekasi, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur menyatakan, perlunya seorang muslim mempelajar Ilmu Nahwu sorof untuk bisa mengetahui makna isi kandungan Al-Quran
“Manfaat seorang muslim mempelajari ilmu nahwu agar mampu memahami Bahasa Aarab dan struktur kalimahnya yang menjadi bahasa Qur’an dan Al-Hadits,” kata Yakhsyallah saat membuka acara “Dauroh Bahasa Arab Metode Al-Ankabut 212” di Bekasi, Sabtu (20/10).
Lebih lanjut dikatakan, keduanya adalah dasar tuntunan hidup umat Islam. Salah dalam membaca suatu harokat dalam Bhasa Aab dapat merubah arti dan maksudnya bahkan bisa bertentangan.
“Jika orang tidak bisa memahami isi kandungan Qran atau bahkan hadits sekalipun, maka akan keliru pemahaman dalam pengamalannya,” kata Yakhsyallah.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Ilmu nahwu itu kunci untuk memahami semua ilmu, maka dari itu kita umat Islam wajib belajar adalah ilmu harus diketahui oleh umat Islam, sebaik-baik petunjuk adalah quran,” tegas dia.
Dia mengatakan belajar Bhasa Arab tanpa belajar nahwu sorof akan keliru. Apalagi di masa-masa sekarang ini banyak orang yang keliru memahami Quran. Memang tujuan mempelajari belajar Ilmu Nahwu adalah untuk mengetahui kaidah Bahasa Arab.
Ilmu nahwu itu kunci untuk mempelajari quran. Namun realitanya juga seperti itu ilmu nahwu harus diketahui, Qtanpa ilmu nahwu orang tidak dapat mengetahui makna Quran.
“Tidak bisa dipahami jika kita tidak belajar ilmu nahwu. Karena banyak orang yang mengucapkan sesuatu tidak tahu maksudnya,” ungkap Yakhsyallah.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Bahasa Arab adalah bahasa yang indah dan penting, dan bagian dari peradaban Arab dan peradaban kuno. Dinamika dunia pendidikan berkembang dengan pesat. Pesantren dan lembaga Islam lainnya pun tidak boleh tertinggal dan dituntut untuk meresponsnya dengan terobosan sebuah metode kontemporer yang relevan.
Diharapkan mempelajari nahwu sesuai qaidahnya. Itu terobosan yang layak diapresiasi mengingat normalnya seorang santri membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa membaca kitab kuning dengan lancar.
Jama’ah Muslim (Hizbullah) menggelar pelatihan Dauroh Bahasa Arab Metode Al-Ankabut 212 peserta dari berbagai daerah seperti, Banten, Bekasi, Jakarta, Bogor, Cileungsi. (L/R03/P1)
Mi’raj News Agency MINA
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren