Sana’a, Yaman, 21 Rajab 1434/31 Mei 2013 (MINA) – Menteri HAM Yaman Houriah Mashhour telah mengajukan banding ke Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Arab Teluk untuk bantuan pendanaan pusat rehabilitasi sebesar $ 20.000.000 bagi mantan tahanan Guantanamo.
Mashhour mengatakan Rabu (29/5) kepada media internasional bahwa pusat rehabilitasi itu akan menghentikan warga Yaman yang dibebaskan dari penjara Teluk Guantanamo kembali ke kegiatan militan, Saudi Gazette melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Washington telah menghentikan pengembalian tahanan Yaman pada 2010 setelah seorang pria yang dilatih oleh pejuang Al-Qaeda di Yaman, berusaha meledakkan sebuah pesawat tujuan AS pada tahun 2009 dengan bom yang disembunyikan di celana dalamnya.
Pekan lalu Presiden AS Barack Obama berjanji untuk mencabut larangan pengiriman narapidana Guantanamo kembali ke Yaman untuk mengatasi salah satu kendala utama membersihkan fasilitas.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi mengatakan telah mengunjungi Senator AS John McCain Selasa, bahwa Yaman menyambut baik keputusan itu dan mengatakan para tahanan akan direhabilitasi dan reintegrasi ke dalam masyarakat, kantor berita nasional Saba melaporkan.
Mashhour mengatakan bahwa untuk tujuan ini, pemerintah telah menyetujui rencana untuk membangun sebuah fasilitas rehabilitasi dengan biaya antara $ 18 – $ 20 juta yang membutuhkan bantuan pendanaan. Dia juga menghimbau tenaga donatur Teluk Arab yang mensponsori kesepakatan pengiriman 2011.
Dari 86 tahanan yang telah dibersihkan untuk dikirim atau dibebaskan dari Guantanamo, 56 berasal dari Yaman. Lainnya, 80 tahanan belum dibersihkan dan sebagian mereka adalah warga Yaman juga. Lebih dari 100 tahanan melakukan aksi mogok makan, sejak Februari menuntut untuk dibebaskan. Seperti narapidana dari negara lain, sebagian besar tahanan Yaman ditangkap lebih dari satu dekade yang lalu, setelah serangan 11 September di Amerika Serikat.
Sementara AS telah menyepakati perjanjian dengan negara-negara lain untuk mengirim tahanan rumah, namun itu tetap enggan dilakukan dalam kasus Yaman dengan alasan keamanan. Mashhour mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan pemulangan para tahanan dimulai sebelum akhir tahun ini, dan mengesampingkan mengadili mereka di Yaman. “Telah ada bukti untuk melawan mereka, Amerika Serikat akan menempatkan mereka ke pengadilan,” katanya.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mashhour mengatakan bahwa sebagian besar dari 21 narapidana yang dipulangkan sebelum tahun 2010, telah kembali ke kehidupan normal. “Beberapa dari mereka telah mengunjungi saya di kementerian dan mengatakan mereka bekerja untuk beberapa perusahaan,” katanya.
Dia menambahkan pengangguran dan kemiskinan juga tantangan utama yang membantu kelompok pejuang merekrut pengikut. Dia mengatakan investasi dalam penciptaan lapangan kerja dan program rehabilitasi profesional akan mengatasi banyak masalah ini dan mempersiapkan untuk kembali ke kehidupan yang produktif. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah