Riyadh, MINA – Pemerintah Yaman menyatakan, berharap perjanjian pembukaan diplomatik Saudi-Iran akan mengubah kebijakan Teheran.
Pemerintah Yaman menegaskan keyakinannya untuk penyelesaian perselisihan melalui cara diplomatik dan damai, dan menekankan prinsip non-campur tangan dalam urusan internal negara lain. Al-Arabiya melaporkan, Sabtu (11/3/2023).
Yaman juga mendukung setiap pendekatan serius dan tulus yang membawa niat baik untuk mencapai keamanan dan stabilitas, pernyataan Kementerian Luar Negeri Yaman.
“Kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran akan menjadi fase baru hubungan di kawasan, dimulai dengan penghentian campur tangan Iran di Yaman,” ujarnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dia menambahkan, posisi pemerintah Yaman bergantung pada tindakan, bukan kata-kata dan tuduhan.
Pada hari Jumat, Arab Saudi dan Iran, diprakarsai China, sepakat melanjutkan hubungan diplomatik kembali, setelah perselisihan yang berlangsung selama bertahun-tahun.
Pernyataan Iran dan Arab Saudi mengatakan, Teheran dan Riyadh setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik antara mereka dan untuk membuka kembali kedutaan dan perwakilan mereka dalam jangka waktu maksimal dua bulan.
“Perjanjian tersebut mencakup penegasan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak campur tangan dalam urusan internal mereka,” tambahnya. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)