Yaman, 24 Rabi’ul Akhir 1438/ 23 Januari 2017 (MINA) – Departemen Pendidikan Yaman telah menghentikan beasiswa bagi mahasiswa ke Iran dan memutuskan untuk tidak memakai sertifikat atau ijasah yang diberikan oleh Pemerintahan Houthi.
Sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip MINA, Senin (23/1), Menteri Pendidikan Yaman Dr. Abdullah Lamlas mengatakan, pihaknya telah menghentikan beasiswa ke Iran karena para pelajar dan mahasiswa dicekoki dengan ide-ide yang merusak seputar sektarianisme dan faksionalisme.
Dia mengatakan, sekitar 7.000 mahasiswa Yaman saat ini masih menerima pendidikan mereka di Kota Qom, Iran.
Kementerian itu juga tidak akan mengakui ijazah yang diberikan oleh rezim yang dipimpin Pemerintahan Houthi sebagai respon atas pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dr. Abdullah juga menjelaskan, Kementerian Pendidikan Yaman menggunakan sistem Indeks Prestasi (IPK) di mana 50 persen dari nilai diberikan berdasarkan tugas sekolah dan 50 persen diberikan berdasarkan ujian yang diberikan oleh kementerian pendidikan, namun Pemerintahan Houthi menolak untuk menerapkan IPK kumulatif di daerah yang mereka kuasai.
Dr. Abdullah menegaskan bahwa guru yang telah ditunjuk oleh Pemerintahan Houthi setelah 2014 tidak akan dibayar dan dipecat dari pekerjaan mereka sementara guru yang telah dipecat oleh Pemerintahan Houthi akan kembali bekerja. (T/anj/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama