Yaman Peringatkan Keras AS Usai Kapalnya Diserang di Laut Merah

Sanaa, MINA – Angkatan Bersenjata mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa Washington bertanggung jawab penuh atas konsekuensi serangan mematikan yang dilakukan Angkatan Laut AS terhadap kapal-kapal Yaman di Laut Merah.

Peringatan tersebut muncul melalui pernyataan hari Ahad (31/12) setelah pada hari yang sama helikopter Angkatan Laut AS menyerang empat kapal milik Angkatan Laut Yaman, menenggelamkan tiga di antaranya dan menewaskan sedikitnya 10 prajurit Yaman. Press TV melaporkan.

Pernyataan tersebut, yang dibacakan oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan, serangan itu terjadi ketika kapal-kapal Yaman “sedang menjalankan tugas resmi rutin mereka dalam memperkuat keamanan dan stabilitas, serta melindungi navigasi maritim” di Laut Merah.

Dia menambahkan bahwa serangan itu juga terjadi ketika pasukan Yaman “memenuhi tugas kemanusiaan dan etika mereka… dengan melarang kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki melewati Laut Merah sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap Palestina. rakyat.”

“Musuh Amerika memikul tanggung jawab atas konsekuensi dan akibat dari kejahatan ini, dan bahwa gerakan militernya di Laut Merah untuk melindungi kapal-kapal Israel tidak akan menghalangi Yaman untuk memenuhi kewajiban agama, etika, dan kemanusiaannya dalam mendukung dan membantu kaum tertindas. orang-orang] di Palestina dan Gaza,” kata pernyataan itu.

Di bagian lain dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Yaman sekali lagi menyarankan semua negara “untuk tidak terlibat dalam rencana Amerika yang bertujuan memicu konflik di Laut Merah,” dan menegaskan bahwa mereka “tidak akan ragu untuk menghadapi agresi apa pun terhadap negara dan rakyat kami.”

Angkatan Bersenjata Yaman telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, yang kini berada di bawah perang genosida yang tak henti-hentinya oleh rezim Israel selama lebih dari dua bulan.

Sebagai reaksinya, Amerika Serikat mengumumkan pembentukan koalisi angkatan laut sekutu Washington yang dipimpin Amerika, yang bertujuan mencegah serangan di Yaman.

Namun, Washington telah mengakui kegagalan gugus tugas multinasional tersebut. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.