Sana’a, MINA – Menteri Pertahanan Yaman memperingatkan pasukan militer regional agar tidak memberikan dukungan pada rezim Israel dan tidak mengamankan jalur kapal milik Israel atau kapal yang menuju pelabuhan Israel di perairan Laut Merah dan Laut Arab.
Berbicara pada upacara wisuda taruna Akademi Militer Yaman di kota pesisir barat Hudaydah Kamis (28/12), Mayor Jenderal Yaman Mohammed al-Atifi, memperingatkan pasukan asing “terhadap berbagai gerakan mendukung entitas Zionis di laut maritim membentang antara Laut Arab dan Laut Merah.”
Ia juga mencatat, bahwa Angkatan Bersenjata Yaman “memantau dengan ketat pergerakan pasukan militer Amerika, Inggris, dan Perancis di kedua perairan tersebut. Press Tv melaporkan.
Dinyatakan gerakan perlawanan Ansarullah, Pemerintahan Keselamatan Nasional yang berbasis di Sana’a, Yaman, dan pasukan keamanan akan berdiri teguh bela Palestina sampai mereka membebaskan seluruh tanah yang diduduki, dan merebut kemerdekaan yang berdaulat dengan Quds sebagai Ibukotanya.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Angkatan Bersenjata Yaman Selasa (26/12) mengumumkan menargetkan sebuah kapal yang sedang menuju ke wilayah-wilayah pendudukan serta wilayah-wilayah jauh di dalam wilayah tersebut untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran perang genosida Israel yang tak henti-hentinya.
Angkatan Laut Yaman melakukan serangan rudal terhadap kapal tersebut, yang diidentifikasi sebagai “kapal komersial MSC United,” bunyi pernyataan itu.
“Penargetan kapal tersebut terjadi setelah awak kapal, untuk ketiga kalinya, mengabaikan seruan dari angkatan laut, serta mengulangi pesan peringatan yang berapi-api,” tambahnya.
Angkatan Bersenjata juga melaporkan menyerang pelabuhan Eilat di bagian paling selatan wilayah pendudukan serta “daerah lain di Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
“Serangan-serangan itu, dilakukan “sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tertindas yang terus menghadapi pembunuhan, kehancuran, pengepungan, dan kelaparan.”
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Serangan Israel yang tiada henti terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 21.320 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. 55.660 orang lainnya terluka.
Laporan mengungkapkan bahwa perusahaan pelayaran Israel telah memutuskan untuk mengubah rute kapal mereka karena takut akan serangan pasukan Yaman.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
Pasukan Yaman juga telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sasaran di wilayah pendudukan Israel setelah agresi rezim di Gaza. (T/R/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya