Jenewa, 2 Ramadhan 1436/19 Juni 2015 (MINA) – Faksi-faksi politik Yaman sepakat gencatan senjata kemanusiaan selama bulan suci Ramadhan di saat konsultasi terus berjalan di Jenewa untuk penyelesaian krisis di negara Arab itu.
“Pihak-pihak dari lawan bicara Yaman dengan PBB sepakat mendeklarasikan gencatan senjata kemanusiaan di awal bulan suci Ramadhan,” kata Juru Bicara PBB Ahmad Fawzi dalam sebuah pernyataan Kamis (18/6), kantor berita Sputnik melaporkan.
Dia menambahkan, gencatan senjata diharapkan akan resmi diumumkan dalam beberapa “jam mendatang”, Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Krisis dan bencana mengerikan di Yaman membutuhkan perhatian kepada 21 juta orang yang sekarang membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata Fawzi.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebelumnya telah meminta gencatan senjata kemanusiaan selama sebulan.
Dalam sambutannya pada pembukaan perundingan di Jenewa pada Senin, Ban mengatakan Ramadhan bisa menjadi waktu untuk “refleksi, harmoni dan rekonsiliasi” di Yaman.
Pembicaraan damai yang didukung PBB diperkirakan akan terus berlangsung hingga Sabtu. Pembicaraan dihadiri oleh faksi politik Yaman, perwakilan gerakan Ansarullah Houthi, dan anggota pemerintah pendukung Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi.
Presiden Hadi saat ini berada Arab Saudi, di mana ia telah mendukung agresi udara Kerajaan yang sudah tiga bulan lamanya melawan Houthi dan sekutunya.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
PBB mengatakan, setidaknya 2.600 orang tewas dan 11.000 lainnya luka-luka akibat konflik di Yaman sejak 19 Maret. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)