Sana’a, MINA – Militer Yaman telah menargetkan beberapa kapal perusak Amerika Serikat dengan rudal dan drone di Laut Merah untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, di tengah perang genosida rezim Israel didukung AS di wilayah terkepung.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah pernyataan video pada Sabtu (8/3), bahwa pasukan Yaman menerapkan “dua operasi militer kualitatif” yang menargetkan sebuah kapal dan sejumlah kapal perusak Amerika di Laut Merah dan Teluk Aden dengan “sejumlah rudal angkatan laut dan 37 drone.”
“Operasi pertama menargetkan kapal Amerika ‘Propel Fortune’ di Teluk Aden dengan sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai, sedangkan operasi kedua menargetkan sejumlah kapal perusak AS di Laut Merah dan Teluk Aden dengan 37 drone,” kata Saree.
“Kedua operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya,” tambahnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Yaman atas aksi demonstrasi melibatkan dua juta orang pada Jumat (7/3) di Ibukota Sana’a dan di provinsi serta distrik lain sebagai posisi tegas mendukung rakyat Palestina.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Angkatan Bersenjata Yaman akan terus melakukan operasi militernya di Laut Merah dan Laut Arab sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut,” tegas Saree.
Yaman mengetahui ‘celah’ pesawat AS saat lepas landas dan mendarat.
Sebelumnya Sabtu, pejabat tinggi Yaman Mohammed Ali al-Houthi memperingatkan AS terhadap kelanjutan tindakan permusuhannya di Laut Merah, dan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman sepenuhnya menyadari “celah” operasi pesawat Amerika di jalur perairan strategis tersebut.
“Para pahlawan di angkatan bersenjata mengetahui celah yang dapat dieksploitasi saat pesawat AS lepas landas atau mendarat di kapal tersebut,” tulis Houthi dalam postingan berbahasa Arab di akun media sosial X miliknya pada Sabtu.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Saya menyarankan AS dan sekutunya mengeluarkan keputusan untuk tidak terbang sama sekali.”
Berbicara dalam pidato disiarkan pada pekan lalu, pemimpin Ansarullah Yaman Abdul-Malik al-Houthi mengatakan, AS adalah penyebab utama genosida Israel di Gaza dan diamnya komunitas internasional atas kejahatan rezim tersebut adalah sumber rasa malu.
Yaman secara terbuka mendukung perjuangan Palestina melawan Israel sejak rezim pendudukan melancarkan perang dahsyat di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan.
Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan serangan balasan terhadap kepentingan rezim Israel di Laut Merah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Serangan maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menunda transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.
Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.
Serangan maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menunda transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.
Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez. (T/R4/P2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama