Riyadh, 2 Rajab 1436/20 April 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Yaman menegaskan penolakan pemerintahnya terhadap surat usulan Iran kepada PBB yang berisi empat poin solusi untuk krisis Yaman.
“Tidak ada ruang bagi kita untuk membahas usulan Iran,” kata Menteri Luar Negeri Yaman Riyad Yassin kepada Al Arabiya News Channel dalam sebuah wawancara Ahad (19/4) di Riyadh yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepala Biro Al Arabiya di New York memperoleh salinan surat yang ditulis tertanggal 17 April oleh Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Hussein Al-Yemany.
“Saya ingin menggarisbawahi, Pemerintah Yaman dengan tegas dan sepenuhnya menolak isi surat itu dan menganggap gangguan (Iran) tidak dapat diterima dalam urusan internal Yaman,” kata Yemany dalam suratnya kepada PBB.
Jumat pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran mengajukan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden Dewan Keamanan PBB, menguraikan rencana perdamaian dengan empat poin untuk Yaman.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Yemany mengatakan, Iran tidak pernah menjadi penengah perdamaian netral di Yaman, dan seperti yang diketahui, Iran telah menciptakan pelatihan dan mempersenjatai milisi Houthi di wilayah Yaman.
Dia juga mendesak Dewan Keamanan untuk menuntut Pemerintah Iran menghentikan intervensinya dalam urusan Yaman.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yaman mendesak Houthi dan milisi yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh untuk menyerah. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza