Sana’a, MINA – Menteri Pertahanan Yaman di National Salvation Government mengatakan angkatan bersenjata negara itu akan mengintensifkan serangan mereka jika Zionis Israel tidak mengakhiri agresi militer dan blokade habis-habisan di Jalur Gaza.
“Jika rezim Zionis tidak menghentikan serangannya di Gaza atau di mana pun di wilayah Palestina dan tidak menghentikan pengepungannya, pasukan kami akan mengambil lebih banyak pilihan,” kata Mayor Jenderal Mohammad Nasser al-Atifi pada Jumat (22/12), demikian Perss Tv.
Pasukan Yaman telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sasaran Israel di wilayah pendudukan dan mencegat kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel.
Amerika Serikat membentuk koalisi untuk mendukung Israel, namun kurangnya rincian dan kejelasan mengenai apa yang akan dilakukan negara-negara tersebut telah menambah kebingungan, sehingga menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran mengubah rute kapal mereka.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Atifi mengatakan, “keputusan baru-baru ini yang diambil oleh pasukan militer asing dan tentara bayaran regional mereka telah memberikan banyak tugas kepada kita, yang paling berat adalah melaksanakan kewaspadaan dan kewaspadaan.”
Ia juga memaparkan dukungan publik yang tak tergoyahkan terhadap Angkatan Bersenjata Yaman di bawah kepemimpinan pemimpin Ansarullah Abdul-Malik al-Houthi, dan mengatakan bahwa mereka telah menciptakan persamaan baru baik di tingkat regional maupun internasional.
Atifi juga mengkritik komunitas internasional karena gagal mengambil sikap yang tepat terhadap agresi Israel yang tiada henti terhadap Palestina, dan menekankan bahwa sikap seperti itu memerlukan keputusan strategis.
Serangan Israel yang tiada henti terhadap Gaza telah menewaskan sedikitnya 20.057 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, di Gaza. 53.320 orang lainnya juga terluka.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada 7 Oktober.
“Banyak plot telah dilancarkan untuk melawan perjuangan Palestina, negara-negara Muslim dan Arab, serta masyarakat di wilayah tersebut,” kata Atifi.
“Semua sektor masyarakat Yaman, bersama dengan lembaga-lembaga negara dan umat Islam yang mencintai kebebasan di seluruh dunia, telah berhasil menggagalkan konspirasi keji tersebut,” tambahnya.
Pada hari Kamis, CEO Eilat Gideon Golber mengatakan operasi Yaman telah melumpuhkan operasi di pelabuhan Israel di ujung selatan wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Eilat mengalami penurunan aktivitas sejak Ansarullah mulai menargetkan kapal-kapal yang akan menggunakan Selat Bab al-Mandab di Laut Merah untuk mencapai pelabuhan. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi