Sanaa, MINA – Angkatan Bersenjata Yaman telah mengumumkan akan melakukan operasi baru melawan Zionis Israel, termasuk operasi gabungan dengan Gerakan Perlawanan Islam Irak.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman membuat pengumuman tersebut melalui pernyataan video pada Rabu (12/6). Press TV melaporkan.
Saree mengatakan, pasukannya juga telah melakukan dua operasi gabungan dengan Perlawanan Islam Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, yang juga menyerang sasaran Israel dan Amerika Serikat yang tersebar di seluruh kawasan sebagai cara membalas perang Israel terhadap Gaza, Palestina.
Operasi gabungan pertama menargetkan “target penting” di kota Ashdod, yang terletak di bagian tengah wilayah pendudukan, dengan menggunakan “rudal jelajah,” katanya.
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel
“Dan serangan kedua ditujukan pada sasaran penting di kota Haifa dengan beberapa drone,” kata juru bicara tersebut. “Kedua operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya.”
Saree juga mengumumkan, pasukannya telah menargetkan sebuah kapal yang dia identifikasi bernama “Tutor” di Laut Merah “menggunakan perahu drone, beberapa drone, dan rudal balistik.”
Kapal tersebut, tambah Saree, menjadi sasaran karena melanggar larangan yang diberlakukan Pemerintah Sanaa terhadap kapal yang melakukan perjalanan menuju pelabuhan wilayah Israel.
“Operasi tersebut menyebabkan kerusakan parah pada kapal dan berisiko tenggelam,” ujarnya.
Baca Juga: Trump Pilih Tokoh Pro-Israel Mike Huckabee Jadi Duta Besar
Operasi yang dilakukan oleh Yaman di wilayah perairannya sebagai bentuk bantuan terhadap Gaza, Palestina yang sedang diperangi oleh Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Isi Surat Persembahan Hezbollah untuk Keluarga Para Martir