Sanaa, 15 Muharram 1436/8 November 2014 (MINA) – Yaman akhirnya mengumumkan pembentukan pemerintah baru setelah beberapa pekan usahanya gagal di tengah kekacauan politik dan pertempuran antarkelompok bersenjata.
Pemain kunci, termasuk oposisi bersenjata Houthi, telah menandatangani kesepakatan Sabtu pekan lalu, yang memberi mandat kepada presiden dan perdana menteri untuk membentuk pemerintahan baru.
Lima wanita dimasukkan dalam kabinet yang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Khaled Bahhah, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Televisi pemerintah membacakan nama-nama 34 menteri dalam pemerintahan baru, Jumat, termasuk di dalamnya menteri dari kelompok Houthi dan dari sayap kelompok Herak, gerilyawan selatan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sejauh ini, kelompok Houthi telah menguasai ibukota sejak September, memanfaatkan protes dan kemarahan rakyat, menyusul pengumuman pemerintah tentang kenaikan harga bahan bakar.
Tak lama setelah itu, kelompok Syiah itu menguasai sejumlah kota utama dan kota-kota lainnya, melakukan pertempuran dengan para pejuang suku dan Al-Qaeda. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata