Yandri Susanto: Dunia Pendidikan Islam Tak Kalah Dengan Pendidikan Umum

Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto SPt..(Foto: Istimewa)

, MINA – Wakil Ketua MPR H. Yandri Susanto SPt. menyatakan sejatinya dunia mewarnai Indonesia meski jumlah lembaga di bawah Kementerian Agama jumlahnya kalah dibanding dengan pendidikan umum.

Dia juga menegaskan sebenarnya dunia pendidikan Islam tidak kalah dengan pendidikan umum.

Ungkapan demikian disampaikan dalam acara Evaluasi Perencanaan Pendidikan Islam Pusat dan Daerah Tahun 2022, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, belum lama ini, sebagaimana keterangan resmi , Sabtu (31/12).

“Buktinya MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang Selatan, nomer dua terbaik seluruh Indonesia. Anak saya pun saya sekolahkan di MAN 2 Kota Malang,” kata Yandri.

Yandri mengungkapkan di Bengkulu dan daerah lainnya, jumlah lembaga pendidikan Islam negeri masih sedikit.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu di hadapan para pejabat Kementerian Agama mengatakan, meski jumlahnya sedikit hal demikian tidak membuat Kementerian Agama keteteran dalam segi kualitas.

“Kondisi demikian harus kita jadikan pemantik untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Diakui dulu pendidikan Islam memang tertinggal atau dinomerduakan. Dahulu bila tidak lolos di SMAN favorit, orangtua baru menyekolahkan anaknya ke MAN. Pun demikian bila tidak lolos di SMPN, baru mendaftar di MTSN.

“Saat ini hal demikian tidak terjadi lagi, sekarang orangtua pada antri menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan Islam. Hal demikian merupakan bukti keberhasilan Kementerian Agama,” tambahnya.

Dirinya berharap pada pejabat dan pegawai Kementerian Agama agar menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam. Itu ditekankan untuk mengangkat derajad pendidikan Islam itu sendiri.

“Ini merupakan komitmen bersama dalam rangka mempercepat laju persaingan dunia pendidikan Islam dan Umum,” papar Yandri Susanto.

Pria asli Bengkulu Selatan itu melihat roadmap atau rancang bangun pendidikan Islam sudah sangat bagus. Di Komisi VIII, anggaran pendidikan Islam besar hampir 72 persen.

Oleh karena itu, diharapkan ouput yang ada seiring sejalan dengan anggaran itu. Didorong kementerian itu terus menanta dan memaksimalkan anggaran yang ada dengan perencanaan terbaik.

“Mudah-mudahan evaluasi perencanaan ini akan lebih membuat semangat,” harapnya. Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi VIII dirinya siap mengawal Kementerian Agama.

“Semoga dari dunia pendidikan Islam akan lahir orang-orang hebat di dunia sekaligus hebat di akhirat,” harap wakil rakyat dari Dapil II Banten itu.

“Meski saya sebagai Wakil Ketua MPR namun saya tetap berada di Komisi VIII DPR. Komisi ini merupakan mitra dari Kementerian Agama,” pungkasnya.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)