Yangon, 6 Rabiul Awwal 1436/28 Desember 2014 (MINA) – Warga Yangon di Myanmar melakukan pemilu untuk pertama kalinya sejak 60 tahun terakhir bagi pemerintah kota tersebut.
Dari hasil pemungutan suara yang dilakukan Sabtu (27/12) diharapkan pemerintah yang terpilih nantinya melakukan perubahan pada berbagai hal, meskipun para pemilih tak banyak mengetahui tentang kebijakan dan calon yang mereka pilih.
“Sangat sulit untuk memiliki harapan besar mengingat ini merupakan pemilihan YCDC yang pertama dalam 60 tahun terakhir,” tutur salah satu warga setempat, Khin Maung Tun (50) kepada AFP dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemilihan ini diawasi secara ketat sebagai uji coba mandat demokrasi negara itu menjelang jejak pendapatp nasional yang akan dijadwalkan November tahun depan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Menurut laporan AFP, pemilu ini merupakan kesempatan pertama untuk menggunakan hak suara memilih anggota Yangon City Development Committee (YCDC) yang baru. Setelah pemilu di daerah ini, pemilu secara nasional akan digelar pada November tahun depan.
Meskipun pemilu ini menjadi sejarah, namun menurut media setempat jumlah warga yang datang ke tempat pemungutan suara sangat rendah, walau tidak ada angka resmi yang tersedia.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang calon yang kami pilih, saya baru tahu nama mereka saat di tempat pemungutan suara,” kata Phone Maw Lynn, seorang warga di Sanchaung.
Setidaknya kurang dari 300 kandidat termasuk pengusaha, PNS dan aktivis bersaing untuk memperebutkan 115 kursi. (T/P004/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina