Bogor, MINA – Dalam rangkaian Haul ke-6 Alm. KH. Arifin Ilham, Yayasan EcoMasjid bersama Yayasan Azzikra meluncurkan Hutan Wakaf seluas 25 hektar di Masjid dan Pesantren Azzikra, Gunung Sindur, Bogor, Ahad (16/3).
Program itu diresmikan oleh KH. Abdul Syukur, Pembina Yayasan Azzikra, serta dihadiri oleh ulama, tokoh masyarakat, dan aktivis lingkungan.
Hutan Wakaf bertujuan untuk melestarikan lingkungan, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
Program tersebut merupakan wujud ibadah dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi, memberikan dampak positif secara ekologis, ekonomi, dan sosial, baik untuk generasi saat ini maupun masa depan.
Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Perjelas Rencana Evakuasi Warga Gaza: Evakuasi atau Relokasi?
Dr. Hayu Prabowo, Ketua Yayasan EcoMasjid, menjelaskan bahwa peluncuran ini merupakan kelanjutan dari program Sedekah Pohon yang telah dilakukan sehari sebelumnya di Masjid & Pesantren Azzikra, Sentul.
“Penanaman pohon di tanah wakaf Azzikra bertujuan untuk mengembangkan Hutan Wakaf yang lebih luas dan berkelanjutan,“ katanya.
Dia juga menjelaskan, Hutan Wakaf ini akan dikembangkan dengan konsep permakultur, yaitu sistem pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan lingkungan, manusia, dan ekonomi.
“Program ini bertujuan untuk restorasi ekosistem, pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan, serta pengembangan edu-ekowisata dan bioekonomi,” ujarnya.
Baca Juga: Antusiasme Jamaah Haji Brebes: 1.028 Calon Haji Siap ke Tanah Suci 3 Mei 2025
Sementara KH. Abdul Syukur menegaskan, Hutan Wakaf ini adalah implementasi ajaran Islam dalam menjaga keseimbangan alam.
“Hutan Wakaf ini bukan hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan edukasi, lapangan usaha, dan ketahanan pangan. Ini adalah peran kita sebagai khalifah di bumi, menjaga dan memakmurkan alam,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ustadz Khotib, Pimpinan Yayasan Azzikra Gunung Sindur, menyatakan bahwa program ini memiliki dampak luas.
“Kami sangat antusias. Hutan Wakaf ini menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan yang dapat menginspirasi wakaf produktif di masa depan,” ungkapnya.
Baca Juga: Ormas Islam di Indonesia Keluarkan Pernyataan Bersama Soroti Kemanusiaan untuk Palestina
Hutan Wakaf tersebut akan dikelola secara berkelanjutan oleh Yayasan EcoMasjid bekerja sama dengan Yayasan Azzikra.
Program itu tidak hanya berfokus pada pelestarian alam, tetapi juga mengintegrasikan berbagai aspek ekonomi, sosial, dan pendidikan berbasis wakaf produktif.
Salah satu aspek utama dari pengelolaan Hutan Wakaf ini adalah penanaman pohon buah-buahan, yang tidak hanya berfungsi untuk penghijauan tetapi juga memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Selain itu, akan dikembangkan peternakan dan perkebunan berkelanjutan, yang mengusung konsep zero waste. Limbah pertanian akan didaur ulang menjadi pupuk organik, sementara peternakan akan dikelola dengan sistem ramah lingkungan, memastikan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Baca Juga: Wagub Rano Karno Rancang Jakarta Jadi Kota Perfilman
Tak hanya itu, Hutan Wakaf ini juga akan menjadi pusat edu-ekowisata, di mana masyarakat dan santri dapat belajar langsung tentang pertanian organik, kehutanan, dan konservasi lingkungan.
Konsep tersebut diharapkan mampu menanamkan kesadaran ekologi sejak dini dan menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan.
Sebagai bentuk inovasi wakaf produktif, program ini juga akan mengembangkan produksi bioekonomi berbasis lingkungan.
Produk-produk berbasis hasil hutan, seperti minyak atsiri, madu hutan, hingga produk herbal, akan dikelola secara profesional untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Sebanyak 309 Relawan Gelar Jambore Bersih-Bersih Masjid di Pantai Bali
Program tersebut mendapat dukungan penuh dari para ulama dan tokoh masyarakat yang berharap Hutan Wakaf Azzikra bisa menjadi model wakaf produktif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.
Yayasan EcoMasjid sendiri sebagai lembaga nirlaba yang berfokus pada pengembangan lingkungan berbasis nilai-nilai Islam.
Berbagai program pelestarian lingkungan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat telah dijalankan di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan adanya Hutan Wakaf ini, Masjid dan Pesantren Azzikra Gunung Sindur bukan hanya menjadi pusat dakwah, tetapi juga pusat pemberdayaan dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.[]
Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Berawan Tebal, Sebagian Diguyur Hujan Ringan
Mi’raj News Agency (MINA)