Yayasan UEA Bantu Empat Sekolah Rohingya di Malaysia


Kuala Lumpur, MINA – Yayasan Khalifa Zayed Al Nahyan, melalui kedutaan Uni Emirat Arab () di Kuala Lumpur, Sabtu (22/12) memberikan bantuan senilai RM250.000 (sekitar Rp870 juta) untuk mendukung program bantuan kemanusiaan bagi empat sekolah .

Sebanyak 250 murid dari empat sekolah, Madrasah Abu Bakar Sidik di Pandan Indah, Madrasah Darul Quran dari Kampung Pahlawan, Madrasah Kg Pandan dan Komite Etnis Rohingya Arakan Malaysia di Seri Kembangan, masing-masing menerima tas sekolah, dua set seragam sekolah , sepasang sepatu dan kaos kaki, kaus dan barang-barang lainnya.

Sebanyak RM100.000 lainnya disumbangkan untuk mempersiapkan para siswa Rohingya bersekolah tahun depan. Malay Mail melaporkan.

Mereka menerima tas sekolah dari mantan Utusan Khusus Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk Myanmar Tan Sri Syed Hamid Albar dan duta besar UEA untuk Malaysia Khalid Granim Mohammad Al-Ghaith di Sekolah Agama Kampung Melayu.

Sejumlah RM150.000 lainnya akan dialokasikan untuk renovasi, peralatan listrik, dan peralatan untuk sekolah.

Syed Hamid, dalam pidatonya, memuji Kedutaan Besar UEA atas donasi dan mengatakan ia akan terus berbicara tentang masalah Rohingya.

Sementara itu, Khalid Granim mengatakan sumbangan itu merupakan kelanjutan dari bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rohingya di

UEA telah membantu para pengungsi Rohingya di Malaysia sejak 2015 dan Yayasan Khalifa Zayed Al Nahyan sejauh ini telah menyumbang US $ 1 juta (RM4,18 juta) melalui sumbangan yang didistribusikan dalam empat fase.

“Putaran ini, kami memutuskan untuk fokus pada pendidikan dan kami akan terus memberikan bantuan kepada sekolah Rohingya pada tahun 2019,” kata Khalid Granim.

UAE menyediakan peralatan medis, obat-obatan dan kendaraan dalam usaha patungan dengan Malaysia untuk Rohingya di kamp pengungsi Cox Bazar di Bangladesh.

Untuk tahun kelima berturut-turut, UEA menempati urutan pertama sebagai donor internasional terbesar dari Bantuan Pembangunan Resmi, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Shawah Hamid, yang mengelola Madrasah Kampung Pandan, mengatakan 35 anak-anak Rohingya yang berusia empat hingga 14 tahun diajar oleh empat guru di sekolah itu tanpa biaya.

Sekolah bergantung pada sumbangan dari simpatisan untuk mengajar anak-anak Rohingya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.