Sanaa, MINA – yaman/">Pusat Aksi Ranjau Eksekutif Yaman (YEMAC) di Sanaa mengumumkan pada Selasa (29/4), mereka telah menemukan sisa-sisa bom penghancur bunker GBU-39 JDAM buatan AS, yang digunakan dalam agresi Amerika terhadap gedung pusat penahanan migran Afrika ilegal di dalam Fasilitas Pemasyarakatan Saada.
Dilansir dari Al Mayadeen, YEMAC menekankan bahwa bom buatan Amerika itu adalah salah satu jenis senjata terlarang internasional yang paling berbahaya dan menimbulkan ancaman ekstrem bagi warga sipil dan infrastruktur sipil.
Pusat tersebut selanjutnya mencatat bahwa penggunaan senjata yang sangat eksplosif dan merusak tersebut terhadap lokasi sipil “merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional berdasarkan Pasal 8, serta ketentuan dari empat Konvensi Jenewa dan protokol tambahannya.”
YEMAC juga mengutip bahwa bukti dan tingkat kerusakan mengonfirmasi bahwa jenis senjata Amerika itu telah digunakan.
Baca Juga: Rudal Hipersonik Houthi Lumpuhkan Bandara Ben Gurion
Menurut YEMAC, bom itu memiliki dampak paling parah terhadap warga sipil, karena suhu ledakannya mencapai hingga 3.500 derajat Celcius.
Penggunaannya, menurut catatan pusat tersebut, “menyebabkan peningkatan kasus kanker, cacat bawaan, dan kelahiran yang fatal secara meluas.”
“Itu juga merusak lingkungan, mencemari tanah, udara, dan air tanah, serta menghancurkan kehidupan alam di wilayah yang terkena dampak,” imbuhnya.
YEMAC menyerukan penghentian penggunaan bom yang dilarang secara internasional dalam serangan tanpa pandang bulu, karena tindakan tersebut mengakibatkan banyaknya korban sipil dan kerusakan parah pada infrastruktur sipil. []
Baca Juga: Yaman Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal Hipersonik
Mi’raj News Agency (MINA)