UN News Center eidisi Jumat (6/12) menyebutkan, Yordania didukung kelompok regional Afrika dan Asia, terpilih untuk waktu dua tahun ke depan, dimulai 1 Januari 2014.
Negara ini akan menjabat bersama Chad, Chili, Lithuania dan Nigeria, yang sebelumnya dipilih pada 17 Oktober 2013, rilis PBB yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Sebelumnya, Arab Saudi adalah negara yang terpilihi sebagai salah satu anggota DK PBB, Oktober itu. Namun dalam sebuah surat untuk Sekjen PBB Ban Ki-Moon pada 12 November, Menteri Luar Negeri Saudi rmenyampaikan bahwa negaranya keberatan menerima keanggotaan itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam pernyataan, Arab Saudi meminta maaf dan menjelaskan negaranya tidak bisa menerima penunjukkan PBB sampai ada reformasi tugas dan tanggung jawab PBB dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
“Arab Saudi menuding masih ada standar ganda di dalam tubuh PBB yang membuat lembaga ini sulit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memelihara perdamaian dan keamanan internasional, membiarkan ketidakadilan terus meluas, masih adanya pelanggaran hak-hak asasi dan tetap berlangsungnya konflik perang di seluruh dunia,” lanjut pernyataan itu.
PBB Gagal Bantu Palestina
Dalam keterangan lebih lanjut, Arab Saudi menyebutkan, Palestina yang hingga kini masih hidup dalam ketidakadilan penjajahan selama 65 tahun, dibiarkan oleh PBB.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
PBB tidak mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan perdamaian. Ini merupakan kegagalan lembaga ini menjadikan Timur Tengah menjadi zona bebas dari semua senjata pemusnah massal,” tambah pernyataan.
Arab Saudi yang terpilih sebagai salah satu dari 10 anggota tidak tetap DK PBB mengatakan bahwa 15 anggotanya juga tidak mampu menyelesaikan konflik dunia seperti perang saudara di Suriah.
Arab Saudi negara pendukung oposisi Suriah dalam perjuangan mereka untuk menggulingkan rezim Assad, mengkritik masyarakat internasional karena gagal menghentikan perang saudara di Suriah yang menelan korban lebih dari 120.000 jiwa.
Kursi DK PBB sebenarnya sangat diinginkan oleh negara-negara di dunia, karena negara bersangkutan memiliki suara dalam hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
DK PBB beranggotakan 15 negara meliputi lima anggota tetap dengan hak veto (Amerika Serikat, Rusia, Cina, Inggris, dan Perancis) ditambah 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa dua tahun.
Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi mengatakan, keputusan negaranya mencerminkan kebijakan mendukung penyelesaian sengketa dunia dengan cara damai.(T/P03/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah