Amman, 12 Jumadil Akhir 1437/21 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah Yordania mengatakan pada Ahad (20/3), akan memasang kamera keamanan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa, Al-Quds (Yerusalem Timur) dalam beberapa hari mendatang.
Langkah itu bertujuan memonitor setiap “pelanggaran” yang dilakukan oleh keamanan Israel dan pemukim Yahudi di kompleks situs suci umat Islam dunia itu. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pada Oktober tahun lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendukung rencana pemasangan kamera di lokasi dalam upaya untuk menenangkan gangguan berulang. Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui rencana tersebut.
Namun, Pemerintah Yordania yang dipercaya sebagai negara penjaga tanah wakaf kaum Muslimin itu, kemudian mengeluhkan bahwa polisi Israel telah memblokir mereka untuk menginstal kamera.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Menteri Urusan Islam Yordania Hayel Daoud mengatakan, sebuah “pusat kontrol” akan dibentuk untuk memantau video pengawas sekitar kompleks Al-Quds.
Rekaman itu nantinya akan disiarkan online sebagai dokumen atas semua pelanggaran dan agresi Israel terhadap komplek Masjid Al-Aqsha.
Namun, Daoud mengatakan, tidak ada kamera yang akan dipasang di dalam masjid.
Gelombang bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel kian meningkat sejak 1 Oktober yang dipicu oleh penyerbuan pasukan Israel dan warga ekstremis Yahudi di kompleks Al-Quds. Kelompok pejuang dan rakyat Palestina menyebut perlawanan mereka sejak awal Oktober itu sebagai “Intifadhah Al-Quds” atau “Intifadhah Ketiga”.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Menurus hitungan kantor berita AFP, Intifadhah Al-Quds ini telah menewaskan 198 warga Palestina, 28 warga Israel, dua orang warga Amerika, seorang warga Eritrea dan Sudan.
Berdasarkan aturan lama, orang-orang Yahudi diperbolehkan mengunjungi komplek Al-Quds, tapi tidak boleh melakukan ritual ibadah di sana. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang