Amman, MINA – Pemerintah Yordania pada Senin (22/7) membantah klaim media Israel tentang perjanjian untuk menutup Gerbang Rahmat di Masjid Al-Aqsha selama enam bulan.
Sebuah pernyataan yang diterbitkan Kantor Berita Yordania melaporkan, seperti disebutkan Quds Press.
Sumber itu menegaskan bahwa “tidak ada kebenaran terhadap tuduhan pers Israel tentang pembangunan Bab Al-Rahma.”
“Tidak ada dasar untuk tuduhan ini dan posisi Yordania tegas bahwa pintu itu merupakan bagian integral dari Masjid Al-Aqsha,” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Yordania menegaskan bahwa negaranya menolak “segala upaya untuk mengubah situasi historis dan hukum di tempat-tempat suci.”
Sumber yang sama menunjukkan bahwa “pintu harus dipulihkan dan dibangun kembali seperti sebelum ditutup oleh otoritas pendudukan pada Maret 2003.”
Sebelumnya dirilis media Ibrani, kesepakatan dicapai dengan Yordania untuk menutup pintu rahmat selama 6 bulan dan mengembalikannya dan mengubahnya menjadi kantor milik Awqaf Yordania.
Sejak pertengahan Februari, kota Yerusalem dalam keadaan tegang setelah para jamaah Palestina membuka gerbang Bab al-Rahma yang ditutup Israel sejak 2003, dengan dalih sebuah lembaga ilegal.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Departemen Wakaf Yerusalem dari Kementerian Awqaf, Situs Suci dan Urusan Islam di Yordania adalah pengawas resmi Masjid Al Aqsa dan Awqaf Yerusalem di bawah hukum internasional, yang merupakan otoritas lokal terakhir Yordania yang mengawasi tempat-tempat suci ini sebelum diduduki oleh Israel.
Pada bulan Maret 2013, Raja Yordania dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menandatangani perjanjian yang memberi Yordania hak untuk “perwalian dan pertahanan Yerusalem dan tempat-tempat suci” di Palestina. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agewncy (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza