Amman, MINA – Yordania dan Turki menegaskan, mengakhiri pendudukan Israel merupakan dasar keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
“Dilanjutkan dengan mendirikan sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dengan perbatasan tahun 1967,” demikian pernyataan bersama kedua Menlu setelah bertemu di Amman , seperti dikabarkan Quds Press, pada Rabu (10/1/2018) waktu setempat, yang dikutip Kantor Berita MINA.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi bertemu dengan rekannya dari Turki Mouloud Gawishoglu di Amman pada hari Rabu (9/1/2018), dalam koordinasi dan konsultasi lanjutan mengenai cara-cara untuk menghadang dampak negatif keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menurut sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania, kedua menteri tersebut juga sepakat untuk mengkoordinasikan upaya mendesak negara-negara di dunia mengakui negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya di perbatasan tahun 1967.
Menlu Yordania, yang negaranya saat ini memimpin KTT Arab, menyampaikan kepada rekannya dari Turki tentang hasil pertemuan delegasi Menteri Arab yang diselenggarakan di ibukota Yordania, Amman, pada Sabtu lalu (6/1/2018).
Pada pertemuan Sabtu itu, negara-negara Liga Arab menekankan perlunya mengintensifkan upaya untuk solusi politik mengakhiri konflik Palestina-Israel, serta pembentukan sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza