Amman, MINA – Pemerintah Yordania mendesak Israel membuka kembali Masjid Al-Aqsa untuk shalat Jum’at dan tidak melakukan tindakan apapun yang dapat mengubah status kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.
Juru bicara Pemerintah Yordania, Muhammad Al-Mumini Jumat (14/7) menegaskan bahwa pihaknya menolak tegas segala bentuk tindakan permusuhan terhadap umat Islam yang ditampilkan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Al-Mumini mengencam keras tindakan kekerasan di Masjid Al-Aqsa pada Jumat kemarin dan meminta agar segera dibuka masjid tersebut, demikian Pusat Info Palestina dikutip MINA.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Pemerintah Yordania mengaku sedang melakukan komunikasi berkesinambungan untuk menekan Israel agar Masjid Al-Aqsa kembali dibuka segera.
“Yordania akan terus memanfaatkan semua lini diplomasi, hukum dan politik seluruhnya untuk menghadang usaha mengubah status quo dejure dan historical di Al-Quds.” tegasnya.
Dinas Wakaf Al-Quds dan Urusan Tempat Suci Islam di Yordania adalah pengurus resmi atas Masjid Al-Aqsa dan Wakaf Al-Quds Timur sesuai dengan undang-undang internasional.
Pada Maret 2013, Raja Yordania dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kesepakatan yang memungkinkan Yordania menerima hak wasiat membela Al-Quds dan tempat suci di Palestina.
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Selain Yordania, hal serupa juga dilakukan oleh Qatar yang secara terang-terangan menolak segala bentuk alasan Israel untuk menutup Masjid Al-Aqsa dan melarang Muslim Palestina shalat Jum’at di dalamnya. (T/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah