Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

YORDANIA EKSEKUSI DUA TERPIDANA MATI TERKAIT ISIS

Rudi Hendrik - Rabu, 4 Februari 2015 - 21:24 WIB

Rabu, 4 Februari 2015 - 21:24 WIB

877 Views

Sajida Al-Rishawi, bomber wanita Irak yang ditangkap di Amman pada 2005, telah dieksekusi Rabu pagi, 4 Februari 2015.
Pelaku bom Amman 2005, Sajida Al-Rishawi, telah dieksekusi mati oleh otoritas <a href=

Yordania pada Rabu pagi 4 Februari 2015. " width="300" height="181" /> Pelaku bom Amman 2005, Sajida Al-Rishawi, telah dieksekusi mati oleh otoritas Yordania pada Rabu pagi 4 Februari 2015.

Amman, 14 Rabi’ul Akhir 1436/4 Februari 2015 (MINA) – Pihak berwenang di Yordania mengatakan mereka telah mengeksekusi dua anggota kelompok bersenjata asal Irak, sehari setelah rekaman video muncul yang menayangkan kelompok ISIS membakar hidup-hidup pilot Yordania yang ditangkap.

Sebagai balasan dari pembakaran terhadap pilot Letnan Muath Al-Kaseasbeh, pemerintah Yordania segera menggantung wanita pelaku bom Amman 2005, Sajida Al-Rishawi dan Ziad Al-Karbouli, mantan pembantu pemimpin Al-Qaeda di Irak, mendiang Abu Musab Al-Zarqawi, Independent.co.uk melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Rabu pagi waktu setempat, televisi pemerintah Yordania melaporkan, dua tahanan telah dieksekusi sebelum fajar.

Pemerintah Yordania telah berusaha melakukan pertukaran tahanan antara pilot Kaseasbeh dengan Rishawi, namun ISIS justeru menanggapi dengan pemenggalan wartawan Jepang Kenji Goto, yang dipublikasikan melalui video online Sabtu malam (31/1).

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Setelah rekaman pembunuhan Kaseasbeh muncul, pemerintah Amman berjanji segera merespon dengan eksekusi dua terpidana mati.

Tindakan ISIS terhadap tawanan pilot Yordania tidak lepas dari keterlibatan militer meluncurkan serangan udara terhadap basis ISIS di Suriah sebagai bagian dari aliansi pimpinan Amerika Serikat.

Sebagian warga Yordania telah mengkritik Raja Abdullah atas bergabungnya militer dalam perang pimpinan AS yang mereka katakan memprovokasi reaksi dari kelompok bersenjata. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

 

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Internasional