Abu Dhabi, MINA – Pertemuan trilateral antara pejabat dari Israel, Uni Emirat Arab dan Yordania berlangsung di UEA untuk mendorong rencana kesepakatan ‘air untuk energi’ yang kontroversial, situs berbahasa Arab The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed melaporkan pada hari Ahad (13/8).
Delegasi Yordania yakni Menteri Air dan Irigasi Mohammed Al Najjar dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Saleh Ali Al-Kharabsheh hadir dalam pertemuan itu.
Pertemuan tersebut, juga dilaporkan kantor berita Yordania Petra, termasuk yang hadir Utusan Khusus UEA untuk Perubahan Iklim Sultan Al Jaber dan Menteri Energi Israel Israel Katz.
Diskusi difokuskan pada cara memajukan implementasi nota kesepahaman (MOU) 2021 untuk melanjutkan kesepakatan air untuk energi Yordania-Israel, yang ditengahi UEA dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Denmark Tegur Wakil Presiden AS terkait Kritik Greenland
Proyek tersebut, yang pertama kali diumumkan pada 2021, adalah untuk Yordania membangun kapasitas tenaga surya 600 megawatt yang akan diekspor ke Israel. Sebagai imbalannya, Israel akan menyediakan 200 juta meter kubik (mcm) air desalinasi kepada Yordania yang mengalami kelangkaan air.
MOU ditandatangani saat KTT iklim COP27 di Mesir pada acara yang diselenggarakan UEA, yang pada tahun 2020 menjadi negara Teluk pertama melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Kekurangan air di Yordania adalah masalah serius dan telah menjadi akar dari banyak kemarahan yang diarahkan pada keluarga kerajaan Hashemite yang berkuasa.
Kurangnya diplomasi air antara Israel dan Yordania juga menyebabkan banyak kritik Israel terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang disalahkan karena gagal memperbaiki hubungan kedua negara.
Baca Juga: KBRI Bucharest Gelar Shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal, Ratusan WNI Hadir
Sebagai bagian dari perjanjian perdamaian tahun 1994, Israel diwajibkan untuk menyediakan Yordania 55 juta meter kubik air per tahun, dengan harga tiga sen per meter kubik, dan pada tahun 2010, alokasi tahunan ditingkatkan lagi sebesar 10 juta meter kubik dengan 40 sen per meter kubik. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dokter New York Dipecat karena Kritik Genosida Israel