Amman, MINA – Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania mengecam pembatasan Israel atas akses umat Kristiani menuju Gereja Makam Suci di Yerusalem yang diduduki dalam upacara Api Kudus, Sabtu (23/4).
Juru bicara kementerian Duta Besar Haitham Abu Al-Foul, Senin (25/4), mengatakan semua tindakan Israel yang bertujuan membatasi hak orang Kristen untuk mendapatkan akses bebas dan tidak terbatas ke Gereja Makam Suci untuk melakukan ritual keagamaan mereka ditolak dan dikutuk.
Kantor Berita WAFA melaporkan, dia menekankan, Israel, otoritas pendudukan, harus menghormati status quo sejarah dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, dan harus menghentikan semua tindakan pembatasan terhadap orang-orang Kristen di Yerusalem yang diduduki.
Senada dengan Kemlu Yordania, Komite Kepresidenan Tinggi Urusan Gereja-Gereja di Palestina juga mengecam pembatasan Israel terhadap umat Kristen selama perayaan Api Kudus di Gereja Makam Suci itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ketua komite Gereja, Ramzi Khoury mengatakantindakan tersebut menjadi bagian dari rencana rezim Zionis untuk “Yahudisasi” Kota Al-Quds dan mengosongkannya dari penduduk aslinya.
Dia juga memperingatkan tindakan provokatif Israel terhadap warga Palestina, pelanggaran terus-menerus terhadap kesucian situs-situs suci Islam dan Kristen, dan pelanggarannya terhadap hak umat Muslim dan Kristen dalam melaksanakan ibadah mereka secara bebas di kompleks Masjid Al-Aqsa dan Gereja Makam akan mengintensifkan situasi yang sudah tegang di al-Quds yang diduduki.
Disaat otoritas pendudukan Israel mengklaim berkomitmen untuk memastikan kebebasan beribadah bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim, rezim tersebut telah berulang kali melanggar peraturan yang mengatur Gereja Makam Suci dan Masjid Al-Aqsa dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini menambahkan parah situasi yang sudah tegang di Kota Tua al-Quds yang bersejarah.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Demikian juga, kompleks Masjid Al-Aqsa telah menjadi pusat kekerasan Israel selama berpekan-pekan terhadap jamaah Muslim Palestina sejak awal bulan suci Ramadhan awal April.
Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina, termasuk tiga anak laki-laki dan tiga wanita, dan melukai ratusan lainnya di sana dalam beberapa pekan terakhir. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza