Amman, MINA – Kementerian Luar Negeri Yordania pada Senin (2/6) mengecam keras tindakan sekelompok pemukim ekstremis Yahudi Israel yang kembali menerobos kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Yordania menyebut aksi tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional serta tatanan hukum dan sejarah kawasan suci tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sufian Qudah mengatakan, tindakan provokatif itu bertujuan menciptakan perubahan realitas secara sepihak di Masjid Al-Aqsa, baik secara ruang maupun waktu.
Ia menegaskan bahwa kerajaan menolak tegas segala bentuk pelanggaran berulang oleh pemukim terhadap situs suci umat Islam tersebut.
Baca Juga: Kantor Media Gaza: Distribusi Bantuan Jadi Perangkap Maut Massal, 102 Warga Syahid
“Israel tidak memiliki kedaulatan atas wilayah pendudukan di Tepi Barat maupun atas situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem Timur,” kata Qudah.
Ia juga memperingatkan dampak serius dari pelanggaran yang terus terjadi, yang menurutnya tidak akan mungkin dilakukan tanpa perlindungan dan dukungan dari aparat kepolisian Israel.
Qudah menyerukan agar Israel, sebagai otoritas pendudukan, segera menghentikan semua praktik provokatif yang dinilai tidak bertanggung jawab dan berbahaya terhadap stabilitas kawasan serta perasaan umat Muslim di seluruh dunia.
Ia menekankan bahwa seluruh area Masjid Al-Aqsa seluas 144 dunum (sekitar 14,4 hektar) adalah tempat ibadah khusus bagi umat Islam, sesuai dengan status hukum dan historis yang telah diakui secara internasional.
Baca Juga: Kondisi Terkini RS Indonesia di Gaza, Dikosongkan Paksa oleh Penjajah Israel
Yordania juga menegaskan bahwa pengelolaan Masjid Al-Aqsa merupakan kewenangan eksklusif dari Departemen Wakaf Yerusalem, yang berada di bawah otoritas Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania.
Aksi-aksi pemukim Israel yang berulang ke dalam kompleks Al-Aqsa kerap memicu ketegangan tinggi di kawasan Yerusalem, yang oleh komunitas internasional diakui sebagai wilayah yang diduduki secara ilegal sejak 1967.
Yordania, yang memiliki peran khusus dalam menjaga situs suci di Yerusalem berdasarkan kesepakatan internasional, berulang kali menyerukan kepada komunitas global untuk menghentikan eskalasi provokasi dan melindungi status quo historis tempat-tempat suci di kota tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hormati Tenaga Kesehatan Palestina, PM Spanyol Serukan Akhiri Kekerasan di Gaza