Amman, MINA – Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan kecaman negaranya atas segala upaya Israel untuk menduduki wilayah Suriah di Golan.
“Kami mengutuk masuknya Israel ke bagian mana pun dari wilayah Suriah dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional,” ujar Safadi dalam pidatonya di hadapan DPR, dengan menekankan pentingnya pengembalian para pengungsi ke tanah air mereka. Almayadeen melaporkan.
“Kami berharap Suriah akan mendapatkan kembali ketenangan dan stabilitasnya, dan kami berupaya untuk memberikan dukungan berkelanjutan berdasarkan arahan Yang Mulia Raja untuk membangun kembali lembaga-lembaga negara Suriah,” tambahnya.
Ia juga menunjukkan dukungan Yordania terhadap proses politik di Suriah yang dipilih sendiri oleh rakyat Suriah, dengan menekankan komitmen Kerajaan untuk menindaklanjuti situasi di sana dan melindungi keamanan kawasan tersebut.
Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan
Pendudukan Israel melancarkan serangan paling intensif di Suriah sejak perang Oktober 1973, menurut laporan media Israel dari sumber-sumber di angkatan udara.
Menurut Saluran 13 Israel, pesawat Israel menyerang sekitar 100 target di Suriah pada hari Ahad (8/12). Selain itu, militer Israel menduduki Gunung Hermon Suriah dengan pasukan pendudukan Israel maju beberapa kilometer ke Golan Suriah.
Media mengatakan pasukan Israel menguasai titik tertinggi di Gunung Hermon di dalam wilayah Suriah, menunjukkan bahwa titik ini terletak di dalam zona penyangga dan berada di bawah tanggung jawab Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebuah pangkalan PBB yang mengawasi Dataran Tinggi Golan di dalam wilayah Suriah berada di puncak tersebut.
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat
Media Israel melaporkan militer Israel mengintensifkan serangannya di Suriah, menargetkan gudang senjata dan sistem pertahanan udara; apa pun yang dapat menimbulkan “ancaman masa depan” bagi Israel.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer pendudukan Israel untuk menduduki zona penyangga di perbatasan dengan Suriah.
Berbicara dari sebuah lokasi di dekat perbatasan Suriah, Netanyahu menyatakan runtuhnya Perjanjian Pelepasan tahun 1974 dengan Suriah, setelah pasukan Suriah meninggalkan posisi mereka. Ia memerintahkan militer untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)