Amman, 4 Muharram 1436/28 Oktober 2014 (MINA) – Juru Bicara Parlemen Yordania, Atef Tarawneh, telah membandingkan kekejaman rezim Israel terhadap warga Palestina dan tindakan militan ISIL di Suriah dan Irak.
Dia membuat pernyataan pada Senin (27/10), selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Malta, George William Vella. Sebagaimana dilaporkan Press TV, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Tarawneh meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar melanjutkan erundingan dengan Palestina, dan mengakhiri pelanggaran-pelanggaran di tempat-temat suci, di Timur Al-Quds (Yerusalem) serta pembangunan pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat.
Komentarnya tersebut mencerminkan pernyataan sebelumnya oleh Raja Abdullah II Yordania yang memperingatkan tentang “ekstrimisme Zionis” di wilayahnya, Senin lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Raja mengatakan, orang-orang di negara Timur Tengah harus bergandengan untuk berjaga-jaga terhadap ancaman yang disebabkan oleh ekstrimis yang jauh di wilayahnya.
“Kita harus berpikir bersama-sama bagaimana cara menghadapi tantangan” tambahnya.
Sebelumnya, Duta Besar Yordania untuk Israel, Walid Obeidat mengecam Tel Aviv atas adanya perluasan pemukiman ilegal di tanah Palestina.
Ia memperingatkan, langkah tersebut merupakan pelanggaran dari perjanjian damai Amman dengan rezim Tel Aviv.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kabinet Israel telah menyetujui pembangunan 1.060 unit pemukiman baru di Timur Al-Quds. Para pejabat mengatakan, rencana itu juga mencakup pembangunan infrastruktur sipil di Tepi Barat yang diduduki.
Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di 120 pemukiman yang dibangun sejak Israel menduduki wilayah Palestina di Tepi Barat, termasuk Timur Al-Quds pada 1967.
PBB dan banyak masyarakat internasional menganggap pemukiman Israel itu ilegal.(T/P008/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata