Amman, MINA – Yordania pada Selasa (23/4), mengutuk kejahatan perang keji Israel di Jalur Gaza yang diblokade menyusul penemuan ratusan jenazah warga Palestina di kuburan massal oleh pasukan Israel di sebuah rumah sakit di kota Khan Younis, Gaza selatan, baru -baru ini.
Juru bicara pemerintah Yordania, Sufian Al-Qudah dilaporkan Kantor Berita Wafa, menyatakan kecaman dan kemarahan negaranya atas tindakan tersebut, yang ia gambarkan sebagai pelanggaran terang benderang terhadap hukum internasional dan kemanusiaan, yang merupakan kejahatan perang.
Al-Qudah menekankan perlunya komunitas internasional memenuhi tanggung jawabnya untuk mengatasi kejahatan Israel, meminta pertanggungjawaban para pelaku, menghentikan perang yang berkecamuk di Gaza, mengatasi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjamin perlindungan warga sipil.
Yordania juga mendesak komunitas internasional memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dalam jumlah yang cukup di Jalur Gaza yang diblokade.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sebuah kuburan massal berisi 310 jenazah telah digali di halaman Rumah Sakit Nasser di Khan Younes setelah penarikan pasukan Israel dari daerah tersebut awal bulan ini.
Tim penyelamat mengatakan bahwa beberapa jenazah yang ditemukan telah dipenggal, dan kulit serta organnya telah diambil.
Saat ini Israel diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina. Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 34.183 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.143 lainnya.
Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang mengungsi secara paksa dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di selatan yang padat penduduk, dekat perbatasan dengan Mesir – yang menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba tahun 1948.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka