Yordania Kutuk Serangan Israel pada Jamaah di Al-Aqsa

Amman, MINA – Kementerian Luar Negeri Yordania, Sabtu (19/6), mengutuk penyerbuan pasukan pendudukan Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan penyerangan berikutnya terhadap jamaah Muslim yang sedang menunaikan ibadah shalat di tempat suci pada hari sebelumnya.

Juru bicara Kemlu Yordania Daifallah Al-Fayez mengatakan dalam sebuah pernyataan apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa Jumat kemarin adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan ditolak, merusak kesucian tempat suci dan keselamatan para jamaah, Wafa melaporkannya.

Al-Fayez mendesak otoritas pendudukan untuk menghormati status quo sejarah dan hukum di Al-Aqsa, keselamatan serta kebebasan para jamaah dan petugas Dewan Wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania yang merupakan satu-satunya otoritas bertanggung jawab mengelola urusan situs suci ketiga bagi umat Islam itu.

Dia juga meminta otoritas pendudukan untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum internasional sebagai otoritas pendudukan di Yerusalem Timur, serta mengakhiri serangan dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci.

Polisi pendudukan Israel, Jumat (19/6) kemarin, menembak dua wartawan dan seorang anak ketika mereka sedang menindak aksi damai di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, menurut sumber setempat.

Mereka mengatakan, polisi menerobos masuk ke kompleks masjid dan secara keras me aksi damai warga yang mengutuk adanya pemukim Israel yang menghina Nabi Muhammad SAW selama pawai bendera Israel melalui Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Selasa lalu.

Polisi menembakkan peluru baja berlapis karet ke arah pengunjuk rasa, mengenai lutut jurnalis Middle East Eye (MEE) Latifeh Abdelatif selain melukai kontributor MEE Sondus Eweis dan seorang anak. Para korban dirawat di rumah sakit.

Setidaknya dua warga Palestina ditahan oleh polisi Israel selama penyerbuan situs suci tersebut.(T/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.