Amman, MINA – Kementerian Luar Negeri Yordania memanggil Duta Besar Israel di Amman, setelah polisi Israel mencegat Duta Besar Yordania memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Selasa (17/1).
Juru Bicara Kementerian Sinan Majali mengatakan, Duta Besar Israel Eitan Surkis telah diberitahu melalui surat dan kata-kata yang tegas untuk segera disampaikan kepada pemerintahnya.
Surat tersebut menegaskan kecaman pemerintah Yordania atas semua tindakan yang ditujukan untuk campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan Masjid Al Aqsa. Wafa melaporkan.
Majali menambahkan, surat itu juga mengingatkan Israel bahwa Departemen Urusan Awqaf dan Aqsa Yerusalem yang dikelola Yordania, memiliki wewenang eksklusif mengelola urusan situs suci dan mengelola entri ke situs tersebut.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Juru bicara itu juga mengatakan surat menekankan pentingnya Israel, sebagai kekuatan pendudukan, mematuhi komitmennya sesuai hukum internasional, terutama hukum kemanusiaan internasional, mengenai Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, terutama Masjid Al Aqsa.
Surat itu juga mendesak Israel menjauhkan diri dari prosedur apa pun yang merusak kesucian tempat-tempat suci, serta mengakhiri upaya mengubah status quo sejarah dan hukum atau ikut campur dalam urusan Awqaf Yerusalem dan Departemen Urusan Aqsa.
Polisi Israel melarang Duta Besar Yordania Ghassan Majali masuk ke kompleks Masjid melalui Gerbang Singa, juga dikenal sebagai Bab al-Asbat, mereka mengatakan ia memerlukan izin untuk memasuki tempat tersebut dan akhirnya memintanya pergi.
Diplomat itu mengecam larangan masuk ke situs sebagai upaya mengubah status quo situs suci dan merusak status serta peran Yordania, sebagai penjaga situs suci di kota yang diduduki.(T/R7/P1)
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)