Amman, MINA – Yordania, Qatar, dan Arab Saudi dilaporkan menolak permintaan untuk ikut serta dalam pasukan penjaga perdamaian pimpinan AS untuk Gaza yang rencananya akan dilaksanakan setelah Perang Gaza berakhir.
Salah satu sumber mengatakan kepada media Israel, pasukan dari negara-negara hanya akan terlihat melindungi Israel daripada warga Palestina. The Cradle melaporkan, Kamis (8/8).
Sementara posisi Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir, dilaporkan telah menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam upaya tersebut.
Abu Dhabi mengumumkan posisi ini bulan lalu ketika Lana Nusseibeh, Perwakilan Tetap UEA untuk PBB dan utusan khusus Kementerian Luar Negeri Emirat, menulis opini untuk Financial Times (FT) yang menyerukan pembentukan “misi internasional sementara” di Gaza.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Setiap upaya hari berikutnya harus secara mendasar mengubah arah konflik Israel-Palestina menuju pembentukan negara Palestina yang hidup dalam damai dan aman dengan negara Israel. Langkah pertama dalam upaya tersebut adalah mengerahkan misi internasional sementara yang menanggapi krisis kemanusiaan, menegakkan hukum dan ketertiban, meletakkan dasar bagi pemerintahan dan membuka jalan untuk menyatukan kembali Gaza dan Tepi Barat yang diduduki di bawah satu Otoritas Palestina yang sah,” Nusseibeh menyatakan.
Pada bulan Juni, UEA menyelenggarakan pertemuan rahasia dengan pejabat AS dan Israel untuk membahas rencana bagi Gaza setelah perang genosida berakhir.
Abu Dhabi juga telah meningkatkan upaya bersama dengan Tel Aviv sejak 7 Oktober untuk membangun infrastruktur militer dan intelijen di Kepulauan Socotra di lepas pantai Yaman.
Dalam perjalanan keliling ke Qatar, Mesir, Yordania, dan Israel pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dilaporkan memberi tahu para pejabat bahwa Washington telah menerima “dukungan dari Kairo dan Abu Dhabi untuk pembentukan pasukan yang akan bekerja bersama” di Gaza, Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Blinken memberi tahu rekan-rekannya bahwa AS akan membantu membentuk dan melatih pasukan keamanan dan memastikan bahwa pasukan tersebut akan memiliki mandat sementara. Hingga pada akhirnya dapat digantikan oleh badan sepenuhnya dari Palestina,” kata sumber lainnya.
Namun, Blinken mengklarifikasi bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukannya sendiri, tambah laporan itu.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza