Amman, MINA – Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Al-Safadi, menyerukan komunitas internasional untuk mencegah implementasi setiap keputusan Israel menganeksasi tanah Palestina yang diduduki, guna melindungi perdamaian dan hukum internasional.
Al-Safadi memperingatkan pada Selasa (2/6) tentang “konsekuensi mengerikan dari keputusan aneksasi akan terjadi jika itu jika diterapkan, dalam mencapai perdamaian regional dan hubungan Yordania-Israel,” ujarnya.
Dia mengatakan pada pertemuan menteri Komite Penghubung Ad Hoc untuk Mengkoordinasikan Bantuan Internasional untuk Rakyat Palestina (AHLC), “Pesan kami jelas: Aneksasi akan memicu perjuangan yang paling sengit.”
Seperti dilaporkan Quds Press, Menlu Al-Safadi menambahkan, “Aneksasi akan membuat opsi dua negara menjadi tidak mungkin dan ini diskriminasi rasial yang tidak terhindarkan. Semuanya akan menghancurkan semua peluang untuk mencapai perdamaian komprehensif.”
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Otoritas pendudukan Israel berencana untuk menganeksasi lebih dari 130 pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Lembah Yordan, yang membentang antara Laut Galilea hingga Laut Mati.
Di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki saat ini terdapat lebih dari 600 ribu pemukim Palestina dan pemukim ilegal Yahudi.
Menurut perjanjian antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, pemerintah akan memulai aneksasi tanggal 1 Juli, sebagai kelanjutan inisiatif Kesepakatan Abad Ini, yang ditolak oleh Palestina sepenuhnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal