Yordania Takkan Pasang Kamera di Kompleks Al-Aqsha

Amman, 12 Rajab 1437/19 April 2016 (MINA) – Pemerintah Yordania memutuskan untuk tidak memasang kamera keamanan di tempat suci ketiga Islam, kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds, karena beberapa keraguan dari rakyat , demikian dikatakan Perdana Menteri Abdullah Nsur.

“Kami terkejut dengan reaksi dari beberapa orang yang membuat komentar mengungkapkan keraguan mereka tentang tujuan dari proyek itu,” kata Nsur kepada Kantor Berita Petra, Senin (18/4).

“Karena kami menghormati sudut pandang Palestina, kami percaya proyek ini tidak lagi konsensual, tapi berpotensi menjadi sumber konflik, dan kami memutuskan untuk mengakhirinya,” imbuhnya, demikian laporan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada 20 Maret lalu, Yordania mengatakan akan menyiapkan 55 kamera keamanan di sekitar kompleks Al-Quds untuk memantau setiap pelanggaran .

Sebelumnya, pada Oktober lalu, setelah bertemu Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry, mereka mendukung penuh rencana untuk memasang kamera di setiap lokasi dalam upaya untuk menenangkan pelanggaran berulang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun setuju.

Kerry memuji perjanjian tersebut sebagai terobosan penting pada saat itu, dan pada Senin (18/4) kemarin, juru bicaranya menyatakan kekecewaan bahwa rencana tersebut tampaknya telah gagal.

“Kami masih melihat nilai penting dalam penggunaan kamera,” kata juru bicara AS, John Kirby.

Sementara Nsur mengatakan, tujuan utama Amman untuk memasang kamera pengintai di kompleks, tidak di dalam masjid, untuk memantau pergerakan dan agresi Israel agar tidak berulang di tempat-tempat suci.

Seorang ulama sekaligus pemimpin Gerakan Islam Palestina, Syaikh Raed Salah, Raed Shalah telah meminta Yordania untuk mempertimbangkan kembali proyek itu, karena khawatir hal itu justru akan menjadi mata-mata Israel.

Israel menduduki Al-Quds Timur setelah menang pada Perang Enam Hari 1967 silam. Otoritas Pendudukan Israel kemudian menganeksasi kota pada tahun 1980, dan mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.(T/P011/hna/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.