Yordan, 12 Muharram 1436/5 November 2014 (MINA) – Pemerintah Yordania menarik Duta Besarnya untuk Israel sebagai tindakan protes terhadap aksi penyerangan pasukan Israel baru-baru ini, kepada jamaah muslim Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur, Rabu.
Perdana Menteri Yordania, Abdullah Ensour menginstruksi Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh memanggil Duta Besar Yordania di Tel Aviv, Walid Obeidat, untuk membahas “eskalasi Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di situs suci itu atas pelanggaran yang dilakukan berulang kali di Kota Al-Quds,” kata Ensour, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya. sekelompok ekstremis pemukim Yahudi memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsha setelah terjadi bentrokan antar tentara Israel dan jamaah muslim Palestina di Al-Quds.
Saksi mata setempat mengatakan, polisi Israel telah menyerang puluhan jamaah muslim Palestina dan anak-anak di kompleks Kota Al-Quds itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ketegangan makin meningkat di Al-Quds Timur sejak Israel menutup kompleks Al-Aqsha. Sementara kamis lalu seorang rabi ekstremis Yahudi terluka dalam penembakan di Al-Quds barat.
Israel membuka kembali Al-Aqsha. Jumat, setelah terjadi bentrokan dengan demonstran Palestina. Namun, tentara Israel melarang Muslimin Palestina berusia di bawah 50 tahun untuk memasuki Al-Aqsha.
Pemerintah Yordania mengatakan, praktek terbaru Israel di Al-Quds merusak perjanjian perdamaian 1994 dengan entitas Zionis itu, yang menegaskan kembali pengawasan Yordania di situs suci Al-Quds.
Ketegangan telah meningkat di Al-Quds sejak pasukan Israel menewaskan seorang pemuda Palestina yang telah diduga menembak rabi Yahudi dalam serangan di rumahnya di Al-Quds Timur pekan lalu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat tersuci ketiga di dunia. Yahudi untuk bagian wilayah tersebut, mengklaim sebagai “Temple Mount,“ tempat kedua sinagog Yahudi di zaman kuno
Israel menduduki Al-Quds Timur selama Perang Timur Tengah 1967 . Israel kemudian menganeksasi Kota Al-Quds pada 1980.
Pada September 2000, kunjungan ke lokasi oleh politisi Israel yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai “Intifadhah Al-Aqsha,” rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di mana ribuan warga Palestina banyak yang tewas. (T/P002/R05)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)