Amman, MINA – Perdana Menteri Yordania Bishr Al-Khasawne mengatakan, Raja Abdullah II memimpin kebijakan yang berasal dari prinsip-prinsip nasional untuk konsisten menegakkan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ia menjelaskan, berdirinya negara Palestina berdasarkan solusi dua negara dengan perbatasan 4 Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. “Tdak ada stabilitas tanpa syarat ini dipenuhi,” tegas Al-Khasawne, seperti dikutip dari Wafa, Kamis (14/1).
“Sikap Kerajaan terhadap pengungsi konstan dan tidak berubah, dan ini adalah salah satu masalah status terakhir,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, Kerajaan Yordania terus melindungi situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Parlemen Yordania memberikan kepercayaan kepada kebijakan pemerintah Al-Khasawneh tersebut dengan 88 suara, sementara 38 deputi tidak percaya dan satu deputi abstain dalam pemungutan suara pada Rabu (13/1) malam waktu setempat. (T/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya