Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yordania Tidak Akan Perbarui Perjanjian Damai dengan Israel

sri astuti - Senin, 22 Oktober 2018 - 17:54 WIB

Senin, 22 Oktober 2018 - 17:54 WIB

9 Views

2018_6-19-King-of-Jordan-Abdullah-II-meets-with-Israeli-Prime-Ministerunnamed-8

 

Amman, MINA – Pemerintah Jordania mengatakan pada hari Ahad (21/10), tidak akan memperpanjang perjanjian damai dengan Israel yang memungkinkan Israel selama ini menggunakan dua wilayah teritorial Yordania  di sepanjang perbatasan kedua negara, di mana terdapat seluas 405 hektar lahan pertanian komoditas ekspor.

Raja Abdullah berada di bawah tekanan publik untuk mengakhiri perjanjian dengan Israel. Dia mengatakan kepada politisi senior Yordania, ia  ingin melaksanakan kedaulatan penuh atas dua wilayah tersebut yang kepunyaan negaranya, demikian MEMO  melaporkan dikutip MINA.

“Ini adalah tanah Yordania dan akan tetap menjadi milik Yordania,” ujarnya.

Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store

Sebagian besar tanah di Baquora bagian barat laut kerajaan dan Ghumar di selatan digunakan oleh para petani Israel, beberapa di antaranya diberi hak kepemilikan tanah pribadi dan hak perjalanan khusus di bawah perjanjian damai 1994 antara kedua negara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataanya mengakui bahwa Yordania ingin menggunakan pilihannya untuk mengakhiri perjanjian. Namun dia mengatakan Israel akan melakukan negosiasi untuk kemungkinan memperpanjang perjanjian tersebut.

Menurut ketentuan perjanjian damai, sewa akan secara otomatis diperbarui kecuali salah satu pihak memberi tahu pihak lain setahun sebelum berakhirnya bahwa pihaknya ingin mengakhiri perjanjian, kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan.

Yordania adalah salah satu dari dua negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel dan kedua negara memiliki sejarah panjang hubungan keamanan yang erat. Negara lainnya adalah Mesir.

Baca Juga: Trump Tiba di Washington Jelang Pelantikan

Mereka juga telah memperluas hubungan ekonomi pada tahun lalu termasuk kesepakatan besar untuk mengekspor miliaran dolar gas Israel ke kerajaan melalui pipa yang melintasi perbatasan utara mereka.

Namun perjanjian damai dengan Israel itu makin ditentang oleh rakyat Yordania yang pro-Palestina. Aktivis dan politisi telah sepakat bahwa pembaruan perjanjian adalah hal memalukan dan melanggengkan pendudukan Israel di wilayah Yordania.

Hubungan poliik kedua negara juga makin tegang. Tahun lalu seorang penjaga keamanan Israel menewaskan dua warga Yordania di dalam kompleks kedutaan besar Israel.

Di bawah perjanjian damai, Israel menggunakan sekitar 405 hektar lahan pertanian di sektor selatan perbatasannya dengan Yordania di gurun Wadi Araba, yang hasil buminya diekspor ke pasar Eropa dan AS. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global

Rekomendasi untuk Anda