Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yordania Bantah Berita Dari AS, Raja Abdullah Musuhi Turki

Rudi Hendrik - Ahad, 27 Maret 2016 - 13:55 WIB

Ahad, 27 Maret 2016 - 13:55 WIB

622 Views

Raja Yordania Abdullah II. (Foto: AA)
Raja <a href=

Yordania Abdullah II. (Foto: AA)" width="864" height="485" /> Raja Yordania Abdullah II. (Foto: AA)

Amman, 18 Jumadil Akhir 1437/27 Maret 2016 (MINA) – Menteri Informasi Yordania Mohammed Mumuni pada Sabtu (27/3) menolak klaim bahwa Raja Yordania Abdullah II mengeluarkan pernyataan memusuhi Turki selama kunjungannya di Amerika Serikat (AS).

Berbicara kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Mumuni menanggapi klaim dari website tertentu yang mengatakan Raja Abdullah mengucapkan pernyataan menuduh yang melawan Turki dalam kunjungannya pada 11 Januari lalu.

“Hubungan Turki-Yordania yang bersejarah berdasarkan prinsip saling menghormati,” kata Juru Bicara Pemerintah Yordania itu dan menambahkan bahwa klaim itu tidak dapat mempengaruhi hubungan antara kedua negara.

Menurutnya, klaim itu semacam berita tanpa “minimum profesionalisme kejuruan”.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Diduga, Raja Abdullah dari Yordania menuduh Turki “mengekspor teroris ke Eropa”, menurut cerita yang diterbitkan oleh Middle East Eye.

Pernyataan Mumuni muncul sehari menjelang kunjungan resmi yang harus dilakukan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu ke Yordania.

Davutoglu akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Abdullah En-Nusur.

Perdana menteri dijadwalkan akan menandatangani 10 perjanjian untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. (T/P001/R02)

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)          

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Palestina
Palestina
Internasional
Dunia Islam