Amman, 27 Jumadil Awwal 1436/18 Maret 2015 (MINA) – Ketua Serikat Anti Normalisasi Yordania, Manaf Magali mengumumkan penambahan delapan perusahaan perdagangan Yordania dan 40 perusahaan internasional ke daftar hitam karena telah melakukan normalisasi dengan Israel sebagai bagian dari kampanye anti-normalisasi.
Magali mengatakan, delapan perusahaan yang bekerja pada ekspor dan impor produk pertanian dari Yordania ke Israel dan sebaliknya. Komite menambahkan perusahaan tersebut masuk ke daftar hitam dengan tujuan untuk memaksa mereka menghentikan kegiatan normalisasi dengan Israel.
Komite sering meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran Yordania untuk memboikot perusahaan-perusahaan itu, menekan mereka untuk menghentikan kegiatan normalisasi dengan Israel, demikian Al-Ray melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (18/3).
Sejumlah 40 perusahaan internasional, terdaftar dalam daftar hitam, dianggap berkontribusi dalam pengembangan ekonomi penting bagi Israel, Magali menyerukan memboikot perusaahaan-perusahaan itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dia mengungkapkan, beberapa importer melakukan penipuan untuk mengimpor produk-produk Israel secara diam-diam dan memanipulasi seolah-oleh produk itu produk Palestina atau Eropa.
Kementerian pertanian Yordania membantah mengimpor setiap buah atau produk dari Israel untuk pasar lokal Yordania, namun komite menekankan bahwa buah Israel diselundupkan ke Yordania melalui pelabuhan-pelabuhan Eropa.
Pertukaran perdagangan antara Yordania dan Israel diperkirakan mencapai 140 juta Dolar AS per tahun, yang secara signifikan menurun dalam beberapa tahun terakhir berkat kampanye boikot dan agresi Israel terkini melawan Gaza. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama