California, Mina – YouTube menutup setidaknya tiga akun media milik pemerintah Suriah.
Penutupan akun itu terjadi beberapa pekan setelah adanya laporan yang mengklaim bahwa saluran tersebut melanggar sanksi Amerika Serikat (AS) dan menghasilkan pendapatan dari iklan, demikian Al Jazeera melaporkan.
Termasuk akun-akun yang ditutup antara lain organisasi berita internasional Suriah, SANA, serta Kementerian Pertahanan dan Kepresidenan Suriah.
Ketiga akun tersebut muncul pada hari Senin (10/09) dengan pesan, yang berbunyi “Akun ini telah dihentikan karena keluhan hukum,” atau “Akun ini telah dihentikan karena melanggar Persyaratan Layanan YouTube.”
Baca Juga: PM Inggris: “Kita Tidak Bisa Membiarkan Rakyat Gaza Kelaparan”
Akun saluran SANA TV yang berbasis di Damaskus juga tampaknya telahdihapus, dengan pesan “halaman ini tidak tersedia. Coba cari yang lain.”
Langkah ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah situs berita online TomoNews mengungkapkan, ketiga akun yang dikelola pemerintah tersebut menghasilkan pendapatan iklan yang melanggar sanksi AS.
Sanksi AS melarang perusahaan Amerika menyediakan layanan ke Suriah tanpa memperoleh lisensi dari Departemen Keuangan, menurut laporan tersebut.
Saat ini Suriah tengah mengalami perang saudara berdarah yang berkecamuk sejak 2011 dan telah menewaskan lebih dari 500.000 jiwa. (T/Ast/RI-1)
Baca Juga: Kebakaran Hutan Hanguskan 8.000 Lebih Hektar Lahan di Arizona
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 22 Negara Desak Israel Buka Jalur Bantuan Masuk ke Gaza