Thessaloniki, MINA – Pemerintah Yunani mengecam Uni Eropa karena memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia setelah perang Ukraina, dan mengakui bahwa langkah itu menjadi bumerang secara ekonomi.
Saat konferensi pers di Thessaloniki pada Ahad (11/9), Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengakui bahwa Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia meskipun mengetahui konsekuensinya, Press TV melaporkan.
“Saat kami memberlakukan sanksi yang sangat luas ini terhadap Rusia, sanksi paling serius yang pernah ada, kami tahu bahwa kami mengekspos masyarakat kami pada proses yang sangat sulit,” kata Mitsotakis kepada wartawan. “Tapi kami memperingatkan, ini adalah harga yang kami bayar untuk membuat pilihan ini.”
Dia juga mempertanyakan batas berapa banyak Uni Eropa bersedia berkorban dalam pertikaian energi dengan Rusia. Dia juga mengatakan, blok tersebut berusaha untuk mengakhiri ketergantungannya pada impor energi Rusia.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Mitsotakis menambahkan bahwa pemerintahnya telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan pasokan energi yang cukup menjelang musim dingin jika aliran gas Rusia ke negara itu benar-benar terganggu.
“Kami siap untuk skenario terburuk yang mungkin terjadi, yaitu Rusia menghentikan aliran gas alam,” katanya.
Pernyataan itu muncul setelah komentar serupa oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pekan lalu, yang mengatakan, kebijakan “provokatif” yang diadopsi oleh Barat terhadap Rusia “tidak benar”. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza