Athens, MINA – Menteri Luar Negeri Yunani George Gerapetritis menyerukan perpanjangan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan perlawanan Palestina Hama, Anadolu Agency melaporkan.
“Kami sangat mendukung jeda kemanusiaan, perlu menciptakan momentum positif, dinamika positif. ga kita perlu memperpanjang jeda kemanusiaan,” kata George Gerapetritis dalam wawancara dengan stasiun berita Amerika, CNBC, Senin (27/11).
Gerapetritis juga menyoroti perlunya meningkatkan kapasitas bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza dan segera memulihkan fasilitas-fasilitas penting agar dapat beroperasi normal.
“Penting menemukan solusi jangka panjang terhadap konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama,” Gerapetritis menambahkan.
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv
Menurutnya, “Kita memerlukan jeda kemanusiaan yang lebih lama untuk mulai memikirkan hari berikutnya, yang penting gencatan senjata permanen dan solusi permanen, sesuai resolusi Dewan Keamanan. Penting untuk mulai berdiskusi secara serius perundingan damai.”
“Yang penting sekarang, adalah menemukan penyelesaian situasi yang berkelanjutan. Itulah sebabnya semua pemerintah kini memberikan tekanan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan,” katanya.
Gerapetritis juga menegaskan kembali dukungan Yunani terhadap upaya Ukraina dan Swedia untuk menjadi anggota NATO, dan menekankan bahwa hal itu akan memperkuat aliansi tersebut.
Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat mulai berlaku pada hari Jumat (24/11), menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Meskipun terdapat seruan luas untuk melanjutkan jeda atau menjadikannya permanen, Israel telah berjanji untuk melanjutkan serangannya setelah jeda tersebut berakhir. Mereka hanya membuka kemungkinan untuk memperpanjang jeda jika pertukaran sandera terus berlanjut.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh Gerakan Perlawanan Perjuangan Palestina, Hamas.
Sejak itu, serangan Zionis Israel telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang. (T/R4/P1)
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Mi’raj News Agency (MINA)