Yuyus Kusnadi: Stem Cells Dapat Menyembuhkan Berbagai Macam Penyakit

Jakarta, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Stem Cells atau yang biasa dikenal dengan Sel Punca merupakan sel yang memiliki potensi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, serta beragam penyakit yang dapat disembuhkan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat.

Sel Punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Ketika Sel Punca diletakkan pada medium khusus, maka ia dapat berkembang.

“Dengan satu sel bisa berguna untuk semuanya. Jadi, dengan satu Sel Punca dapat menjadi berbagai macam sel, seperti sel lemak, sel darah, sel jantung dan lainnya,” kata Yuyus Kusnadi, Principal Investigator Stem Cell and Cancer Institute, saat acara Media Workshop bertema Stem Cells and Anti-Agein Revolution, di Hotel The Westin, Jakarta, Jumat (21/10).

Baca Juga:  Jamaah Haji Wafat Dibadalhajikan dan Dapat Asuransi, Ini Ketentuannya

Lebih lanjut, Sel Punca juga dikenal memiliki potensi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dari kepala hingga kaki seperti kebotakan, kebutaan, tuli, stroke, alzheimer, parkinson, kanker, diabetes, trauma, dan masih banyak penyakit lainnya.

“Terdapat tiga jenis Sel Punca yakni, Embryonic Stem Cells atau Sel Punca Embrionik, jadi dimana sel embrio diambil untuk dapat digunakan sebagai terapi Sel Punca yang dapat berubah menjadi berbagai macam sel dimana sel itu diletakan,” ujarnya.

Tambahnya, kemudian ada Adult Stem Cells atau Sel Puca Dewasa, dimana terdapat pada tali pusat bayi dan darah dari proses kelahiran bayi, sumsum tulang, darah tepi, lemak, gigi susu dan lainnya. Selain itu, serta Inducted Pluripotent Stem Cells (iPS), yakni jaringan dasar tubuh yang akan dimasukkan beberapa gen sehingga akan menjadi Sel Punca.

Baca Juga:  Pemkot Sabang Dukung Pemenuhan Hak dan Perlindungan Penyandang Disabilitas

“Penelitian mengenai Sel Punca ini ditemukan oleh pemenang Nobel 2012, yakni Shinya Yamanaka dan John B. Gurdon. Di Indonesia sendiri, terapi atau penggunaan Sel Punca telah digunakan, namun masih belum menjadi standar dalam terapi suatu pengobatan,” tutupnya. (L/ima/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)