Jakarta, 9 Jumadil Awwal 1438/7 Februari 2017 (MINA) – Ketua Forum Solidaritas Kashmir di Indonesia Zahir Khan mengatakan, hingga saat ini masyarakat Kashmir masih sangat menderita, namun dunia tetap bungkam.
“Di Kashmir, tidak ada keluarga yang memiliki anggota keluarga yang utuh, kalau tidak bapaknya, anaknya, pasti ada yang hilang, tetapi dunia bungkam,” ujar Zahir dalam seminar “Kashmir Solidarity Day” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan, Jakarta, yang bekerjasama dengan Forum Solidaritas Kashmir di Indonesia di Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Kompleks Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, , pada Selasa (7/2).
Menurutnya, kebungkaman itu disebabkan oleh dua hal yaitu karena ketidaktahuan atau memang tidak ingin tahu, demikian siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Baik di Indonesia maupun luar negeri masih banyak yang tidak memahami tentang masalah Kashmir, namun juga banyak yang memahami namun mereka tidak peduli terhadap penderitaan yang dialami warga Kashmir,” katanya.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Sejak Inggris meninggalkan India tahun 1947, wilayah itu terpecah menjadi dua. Secara sepihak India telah menduduki Kashmir yang mayoritas beragama Islam dengan mengirim pasukannya melawan kelompok militan Muslim pada 1948.
Wilayah lembah Kashmir menjadi perebutan antara pemerintah India dan Pakistan yang berlangsung hampir 70 tahun, muncul kekerasan pertama saat pasukan India menduduki Kashmir secara paksa, hingga saat ini belum menemukan titik akhir dari masalah tersebut.
Kekerasan yang terus berlangsung terhadap Muslim Kashmir sudah melanggar resolusi PBB yang telah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan plebisit menentukan nasib sendiri, namun referendum tidak dilaksanakan sampai sekarang karena pelanggaran yang dilakukan India.
“PBB tahun 1948 mengambil keputusan bahwa Kashmir harus diberikan hak plebisit, namun keputusan PBB ini sampai detik ini tidak pernah dilaksanakan. Hal ini terjadi karena PBB dikuasai oleh Amerika Serikat, begitupun juga dengan India,” jelasnya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Dalam hal ini, Forum Solidaritas Kashmir di Indonesia menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk paham terhadap masalah yang sedang diderita warga Kashmir.
(L/R10/ism-P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan