Jakarta, 3 Rajab 1438/31 Maret 2017 (MINA) – Ulama terkemuka India Dr Zakir Abdul Karim Naik mengungkapkan saat ini dengan zaman yang berubah-ubah metode dakwah harus dilakukan secara khusus sesuai dengan alat yang digunakan para pendakwah.
“Kita berada di zaman spesifikasi. Dakwah langsung tentu beda dengan dakwah di radio dan televisi. Dakwah televisi juga harus beda dengan dakwah di internet seperti youtube, facebook, dan lainnya,” kata Zakir dalam kunjungannya ke kantor MUI di Jakarta, Jumat (31/3).
Cendekiawan yang juga penulis buku-buku keislaman itu menegaskan, umat Islam saat ini harus memiliki kemampuan berbicara yang baik untuk berdakwah dengan agama lain dalam menyampaikan kebenaran. “Kita harus menguasai public speaking, kita harus tau bagaimana cara dakwah yang berbeda dengan agama lain,” ujarnya.
Untuk menuju penguatan dakwah, lanjut Zakir, para ulama dituntut menguasai empat hal. Pertama, memiliki dasar ilmu Islam yang kuat seperti Al-Quran dan Al-Hadis. Kedua, harus mampu menguasai kitab atau referensi agama lain. Ketiga, memiliki penalaran yang baik. Keempat, menguasai wawasan tentang sains dan bukti-buktinya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Mereka punya 75-100 ayat yang biasa dijadikan perdebatan missionaris. Dan juga ada angka yang serupa untuk melawan mereka. Artinya kita harus memiliki 75-100 ayat untuk menjawab dengan kuat,” tegasnya.
Zakir Naik sejak 1991 telah terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama. Dalam diskusi dan debatnya yang dikenal unik, Zakir berhasil mengarahkan ribuan non Muslim yang bertanya tentang Islam hingga memeluk agama Islam.
Indian Express dalam terbitan tahun 2009 menyebut Zakir di peringkat ke 82 sebagai “100 orang India terkuat 2009” diantara satu miliar India. Sementara dalam daftar khusus “10 Guru Spiritual Terbaik India”, Zakir disebut berada pada peringkat ketiga, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya muslim yang berada di daftar tersebut.
Selama di Indonesia, Zakir akan menyampaikan kuliah umum di lima kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar. Kegiatan di kota-kota itu tidak hanya mengundang muslim saja melainkan juga non muslim yang tertarik dengan ceramah Zakir.(L/RE1/P2)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga