Washington DC, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Washington DC, Rabu (21/12).
Bagi Zelenskyy, ini adalah kunjungan pertamanya ke luar Ukraina sejak Rusia melancarkan serangan ke negaranya pada Februari lalu.
Seperti dikutip dari Voice of America, kedua pemimpin mengadakan pembicaraan di Gedung Putih sebelum Zelensyy berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres pada malam harinya.
Seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan mengatakan pembicaraan mencakup “diskusi strategis mendalam, tentang langkah ke depan di medan perang,” peralatan dan pelatihan apa yang bisa diberikan AS dan sekutu lainnya, serta bantuan ekonomi, energi, kemanusiaan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Presiden Biden berkesempatan untuk menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya tentang apa yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi apa yang bisa dilakukan sekarang dan yang akan terus dilakukan, sepanjang diperlukan,” kata pejabat itu.
Meskipun Zelenskyy belum pernah meninggalkan Ukraina sejak invasi, ia telah melakukan perjalanan ke luar ibu kota, Kyiv, termasuk kunjungan Selasa (20/12) ke kota timur Bakhmut tempat pasukannya terlibat dalam pertempuran sengit.
Zelenskyy sudah berulang kali mendesak AS dan negara-negara lainnya untuk menyediakan sistem pertahanan udara yang bisa membantu Ukraina mengatasi serangan rudal dan drone pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin. Serangan itu telah menghantam kota-kota di seluruh Ukraina dan menghancurkan infrastrukturnya.
Menjelang kedatangan Zelenskyy di Washington, AS mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina yang mencakup rudal Patriot, sistem pertahanan udara yang lebih canggih daripada yang bisa diakses Ukraina sebelumnya.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Bantuan $1 miliar ini akan memperluas pertahanan udara dan kemampuan Ukraina untuk menyerang secara jitu, serta tambahan amunisi dan peralatan penting yang digunakan Ukraina dengan sangat efektif untuk mempertahankan diri di medan perang,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
“Departemen Pertahanan juga mengumumkan tambahan bantuan keamanan sebesar $850 juta untuk Ukraina hari ini di bawah Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina. Ini akan menjadikan total bantuan militer AS untuk Ukraina menjadi $21,9 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal Pemerintahan Biden,” tambahnya.
Sementara Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu (21/12) mengatakan, pengiriman senjata baru ke Ukraina akan memperdalam konflik dan Rusia tidak melihat peluang untuk melakukan pembicaraan damai dengan Ukraina. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza