Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ziarah ke Masjidil Aqsa Tanda Kedalaman Iman

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 28 detik yang lalu

28 detik yang lalu

0 Views

Masjidil Aqsa (Zaman Arabic)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds Internasional

DI ANTARA hamparan bumi yang luas, terdapat sebidang tanah yang disucikan (Ardhul Muqaddasah), yaitu Baitul Maqdis, di wilayah Palestina.

Allah menyebutnya di dalam Al-Quran:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

Baca Juga: Israel Bukan Negara, Tapi Proyek Penjajahan Abad Modern

Artinya: “Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitul Maqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.” (Q.S Al-Maidah [5] 21).

Baitul Maqdis juga bukan sekadar wilayah geografis, tapi ia adalah tanah yang diberkahi, tempat bersemayamnya sejarah para Nabi dan Rasul utusan Allah.

Baitul Maqdis juga menjadi saksi bisu perjalanan suci Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Sebagaimana Allah abadikan di dalam kalam suci-Nya:

Baca Juga: Tanpa Ilmu, Jama’ah Hanya Massa Tanpa Arah

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. Al-Isra [17]: 1).

Ayat ini bukan sekadar narasi perjalanan, melainkan penegasan akan kemuliaan Masjidil Aqsa dan wilayah Baitul Maqdis dan sekitarnya. Tanah ini telah diberkahi, menjadi tempat pijakan para nabi, sejak Nabi Adam ‘Alaihis Salam, hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam , sekaligus menjadi pusat peradaban spiritual umat manusia.

Kita pun sebagai umat Islam, pelanjut risalah Nabi, sangat dianjurkan untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Seperti disebutkan di dalam hadits:

Baca Juga: Lisanku Terjaga, Hatiku Bahagia: 10 Hikmah Dzikir yang Menyelamatkan

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِي هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى

Artinya: “Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsa.” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Berziarah atau berkunjung ke suatu tempat itu adalah karena daerah yang akan kita kunjungi memiliki keutamaan atau hal yang menarik. Baik secara fisik untuk dilihat, atau secara nonfisik untuk dirasakan sensasinya atau pengalaman batinnya (spiritual).

Dari sekian tempat yang ada, secara syar’i yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi adalah ziarah ke Masjidil Aqsa. Di samping karena itu masjid, juga karena berbagai keutamaan di dalamnya.

Baca Juga: Bahan Bakar Api Neraka Itu adalah Zionis Israel

Karenanya, kunjungan ke Masjidil Aqsa itu bukanlah kunjungan biasa, tapi juga ziarah mengunjungi  saudara-saudara kita yang telah berjuang langsung di medan perjuangan.

Ada perhatian atau tidak dari umat, mereka para murabithun, orang-orang yang menjaga, tetap saja berjuang. Putra-putra terbaik Palestina terus mengukir nama di barisan para syuhada.

Maka, Masjidil Aqsa adalah bagian yang berharga dari umat Islam dan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari iman.

Menjadi keinginan iman terdalam kita umat Islam, untuk shalat berjamaah bersama kaum Muslimin di Masjidil Aqsa, di negeri para Nabi, wilayah penuh berkah.

Baca Juga: Masjid Kerisik Jejak Peradaban Pattani, Simbol Kebangkitan Islam, dan Inspirasi Solidaritas untuk Al-Aqsa

Orang-orang Yahudi saja secara berkala berkunjung ke kompleks Masjidil Aqsa dengan klaim ritual Talmud di Tembok Ratapan, di samping Masjidil Aqsa. Itu klaim keyakinan mereka.

Maka, kita perlu terus menganjurkan dan menggerakkan kaum muslimin untuk berkunjung ke Masjidil Aqsa. Agar bisa mendengar dan melihat secara langsung perjuangan nyata di sana.

Begitulah Allah memberkahi sekeliling Masjidil Aqsa, dan tentu memberkahi orang-orang di sekitarnya yang beriman, dan mereka yang mengunjunginya.

Ya, memprogramkan berziarah ke Masjidil Aqsa menjadi salah satu kedalaman dan kekuatan iman. []

Baca Juga: Israel: Penjajah yang Menjadikan Palestina Neraka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
Indonesia
Indonesia